image

Fadel Muhammad: Pendidikan Indonesia Mesti Dijaga, Jangan Sampai Terpuruk Karena Covid-19

Rabu, 02 Juni 2021 21:27 WIB

 

Bali - Wakil Ketua MPR Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad mengingatkan bahwa bencana pandemi Covid-19 sampai saat ini masih ada dan belum jelas kapan akan berakhir. Dampak buruk pandemi ini telah merambah berbagai sektor seperti sektor ekonomi, sosial, dan pendidikan.

Sektor ekonomi membuat kehidupan masyarakat menjadi semakin berat dan ekonomi nasional mengalami resesi. Sementara di sektor sosial membuat masyarakat dipaksa mengubah rutinitas kesehariannya karena harus mengikuti protokol kesehatan. Di antaranya muncul tren Work From Home (WFH) alias bekerja dari rumah. Yang lebih berbahaya adalah dampak buruk Covid-19 di sektor pendidikan. Kegiatan belajar mengajar tidak lagi secara tatap muka langsung tapi banyak dilakukan dari rumah atau menggunakan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

“Pada awalnya, memang PJJ diberlakukan untuk meminimalisir risiko anak didik terpapar Covid-19. Namun, pandemi ini ternyata berlangsung sangat lama,” kata Fadel Muhammad. “Banyak kalangan, mulai dari pemerintah, pakar, termasuk MPR sendiri, yang merasa prihatin kemudian melakukan berbagai kajian untuk mencari jalan keluarnya,” katanya.

Hal tersebut disampaikan Pimpinan MPR dari Kelompok DPD RI ini dalam menjawab kegelisahan masyarakat dan para tenaga pendidik di Bali dalam acara Temu Tokoh Nasional Dalam Rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kerja sama MPR dengan PD Muhammadiyah Denpasar. Acara diselenggarakan di Ruang Pancasila, Kompleks Gedung DPD RI Provinsi Bali, Kota Denpasar, Bali, Rabu (2/6/2021). Hadir dalam acara tersebut, anggota DPD RI H. Bambang Santoso, Wakil Ketua PD Muhammadiyah Denpasar H. Jawas Sokan, Ketua MUI Provinsi Bali Ustaz H. Mahrusun Hadiono serta para guru dan pemerhati pendidikan sebagai peserta.

Diungkapkan Fadel Muhammad, salah satu kekhawatiran elemen masyarakat yang bergerak di sektor pendidikan adalah jika PJJ terus dilakukan, maka akan terjadi learning loss atau menurunnya kompetensi belajar di kalangan anak didik. “Intinya kita harus menjaga betul agar para generasi muda bangsa kita jangan sampai terpuruk sehingga jadi masalah di masa depan,” tambahnya.

Salah satu solusinya, lanjut Fadel Muhammad, kegiatan belajar mengajar tatap muka mesti dibuka kembali namun dilaksanakan secara bertahap. Untuk awalnya, sebagian siswa belajar langsung secara tatap muka dengan menerapkan prokes ketat dan sebagian lagi tetap melakukan pembelajaran jarak jauh. “Saya berharap pemerintah dan elemen masyarakat yang peduli pendidikan memperhatikan hal tersebut lebih serius dengan segera duduk bersama untuk membicarakan hal tersebut secara khusus sehingga muncul kebijakan yang baik buat anak-anak didik kita,” tandasnya.###


Anggota Terkait :

Prof. Dr. Ir. FADEL MUHAMMAD