image

Bangsa Indonesia Adalah Bangsa Yang Majemuk

Selasa, 01 September 2015 15:25 WIB

Sumbawa - Ketua Fraksi PKS MPR, TB. Soenmandjaja, mengatakan, Sosialisasi 4 Pilar MPR RI Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan kegiatan penting dan substansial. "Kalau tidak paham Pancasila, negara dan bangsa ini akan runtuh," ujarnya di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Lebih lanjut dikatakan, bangsa Indonesia adalah bangsa yang bertuhan dan memiliki budaya, agama, adat, dan bahasa yang beragam. Tak hanya itu, bangsa ini memiliki wilayah yang sangat luas dengan ribuan pulau yang tersebar.

Untuk itu Soenmandjaja mengharap Kampus Menjadi Garda Terdepan dan Mengawal Ideologi serta menjaga persatuan bangsa. Soenmandjaja menekankan kita harus mempunyai perasaan sepenanggungan, agar bangsa ini tidak bubar. "Kita harus paham negara kita ini majemuk," tegasnya. Soenmandjaja menekankan pentingnya bangsa ini untuk memahami bahwa kita bangsa yang majemuk. Bila tidak memahami apa yang telah disosialisasikan MPR, bangsa ini bisa berkeping-keping.

Apa yang terjadi di perguruan tinggi ternama di wilayah Nusa Tenggara Barat itu merupakan kegiatan Seminar Nasional dengan tema Kampus Menjadi Garda Terdepan dan Mengawal Ideologi, yang terlaksana  atas kerjasama Fraksi PKS MPR RI dengan Universitas Teknologi Sumbawa, yang bertempat di Aula Utama Kampus Universitas Teknologi Sumbawa, Nusa Tenggara Barat pada Selasa, 1 September 2015.

Dalam acara itu juga digelar diskusi yang menghadirkan narasumber Dr. Zulkieflimansyah, Drs. Almuzzamil Yusuf (Fraksi PKS MPR RI) serta Dr. Anawati (Universitas Teknologi Sumbawa), Ahmad Yamin, SH, MH. (Institut Ilmu Budaya dan Ilmu Sosial, Sumbawa).

Dalam diskusi itu, Almuzzamil Yusuf menyoroti perubahan besar terjadi setelah reformasi 1998 adalah tata pengelolaan  penyelenggara negara yang semakin baik dan kebebasan pers serta keterbukaan berpendapat yang semakin baik. Sedangkan Zulkieflimansyah menyampaikan kampus adalah tempat mencetak para pemimpin masa depan.