image

Bertemu Ketua MPR, Petani Keluhkan Kesenjangan Harga

Minggu, 12 Juni 2016 11:55 WIB

Ketua MPR Zulkifli Hasan menemui ratusan petani tomat dan cabai di Desa Sirnajaya Garut, Minggu (12/6). Dalam pertemuan tersebut Zulkifli Hasan adakan dialog dan sambung rasa dengan para petani.

Dalam kesempatan tersebut, Zulkilfli Hasan turun langsung melihat Kebun Cabai yang dikelola Petani. Mang Asep, Salah seorang Petani Cabai di kebun tersebut mengeluhkan kesenjangan harga yang rendah di petani tetapi tinggi di konsumen. 

"Harga cabe di kami per kilo hanya 6000 pak. Rendah sekali dan tidak untung sama sekali malah lebih sering rugi. Padahal di pasar tinggi mencapai 20.000,"

Asep juga menerangkan bahwa kesenjangan harga ini karena ketergantungan petani yang tinggi terhadap tengkulak. Menurutnya, Petani kesulitan mendapatkan subsidi dan bantuan modal dari pemerintah. 

Dalam dialog dan sambung rasa di pendopo, Zulkifli Hasan juga menerima keluhan yang sama dari Petani Tomat. Petani bernama Entis ini mengeluhkan harga tomat yang hanya 2000 namun di Pasar bisa mencapai 15.000  Akibatnya banyak tomat busuk yang tidak terjual. 

Zulkifli Hasan mengaku kaget dengan keluhan petani tersebut karena menurutnya, harga di konsumen tinggi dan seharusnya petani sudah untung. 

"Yang saya tahu, harga cabe mahal dan harusnya petani untung. Inilah kesenjangan harga itu yang merugikan petani," 

Menurut Zul, Pemerintah harus bertindak memotong rantai kesenjangan harga di pasar dan petani. Harus ada tindakan nyata agar petani bisa sejahtera dan harga di konsumen juga sesuai. 

Zul berharap pemerintah mempermudah skema subsidi dan pembiayaan untuk Petani. Agar Petani tidak lagi bekerjasama dengan tengkulak dan kesenjangan harga tidak terjadi lagi. 

Zul juga menghimbau agar Petani membuat kelompok kelompok tani yang kuat agar bisa kompak menghadapi Tengkulak. Kelompok tani ini harus dibuat legal dengan membentuk badan hukum. 

"Posisi tawar petani akan kuat kalau kompak dan menghadapi masalah bersama sama. Jangan lupa buat dalam bentuk koperasi atau badan hukum agar bisa menyerap subsidi pemerintah maupun menghadapi tengkulak," tegas Zul.