image

Abidin Fikri: Sosialisasi Harus Terus Dilakukan

Jumat, 15 April 2016 18:50 WIB

Jumat sore, 15 April 2016, di Ballroom Swiss-bel Hotel di Kendari, kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan metode outbound dibuka secara resmi oleh Anggota Badan Sosialisasi MPR dari Fraksi PDI Perjuangan Abidin Fikri, SH.,  mewakili pimpinan MPR. 

Dengan demikian kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan metode outboud di lingkungan mahasiswa perguruan tinggi se Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultara) yang akan berlangsung hingga 18 April pun dimulai.

Acara pembukaan ini hadiri oleh beberapa  anggota MPR yang selama sosialisasi ini menjadi narasumber. Mereka adalah Prof. DR. John Pieris (ketua Kelompok DPD), Elnino M. Hosein (Gerindra), Khairul Saleh, SH., (Gerindra), Anton Sukartono (Demokrat). Juga hadir para pimpinan perguruan tinggi di Sultra, dan Kepala Biro Persidangan Setjen MPR Muhammad Rizal, . Serta diikuti 100 mahasiswa dari 11 perguruan tinggi se Sultara yang menjadi peserta kegiatan sosialisasi tersebut.

Sosialisasi dengan metode outbound, sebagai salah satu metode sosialisasi,  telah diselenggarakan oleh MPR setiap tahun sejak 2012, dan hingga kini telah menjangkau mahasiswa perguruan tinggi di 26 provinsi di Indonesia. Dan, untuk 2016 ini, sosialisasi dengan metode outbound untuk kedua kalinya diselenggarakan di Sultra. Kali ini diselenggarakan MPR bekerjsama dengan Universitas Haluoleo (UH0) dan perguruan tinggi se Provinsi Sultra.

"Sosialisasi perlu kita kembangkan ke seluruh provinsi di Indonesia, mengingat hasil evaluasi dari 25 provinsi, 95 persen peserta  menyatakan, sosialisasi metode outbound  sangat efektif," kata Oni Arief Benyamin, Kepala Bagian Persidangan dan Risalah Biro Persidangan MPR, selaku ketua panitia penyelenggara sosialisasi.

Wakil Rektor UHO Prof. Dr. H. Hilaluddin Hanafi, mewiliki Rektor UHO, dalam sambutannya menyatakan, semakin sering sosialisasi ini dilakukan maka semakin baik. "Semakin banyak kita mengulang, semakin sering melihat maka hasilnya akan lebih baik,"  katanya. Ia mengibaratkan 1x3 akan beda hasilnya dengan 3x1. Artinya, tiga kali belajar hasilnya akan lebih baik daripada sekali belajar dengan tiga materi.

Begitu juga Abidin Fikri dalam sambutannya menegaskan, sosialisasi ini sangat berguna agar para mahasiswa lebih memahami ketatanegaraan kita, lebih memahami konstitusi kita. Apa lagi di era sekarang yang disebut oleh Abidin Fikri era homo selfiensis alias era manusia yang lebih menggemari foto selfie.

Mahasiswa sebagai generasi muda, generasi baru, harus terus menerus disosialisasi nilai-nilai Empat Pilar  agar mereka memahami edeologi negara, memahami konstitusi, tahu kenapa kita harus bersatu dan sebagainya, agar ke depan mereka bisa menata sendiri kehidupannya. 

Apalagi di era sekarang, di era pasar bebas,  yang diibaratkan oleh Abidin Fakri,  meletak katak di dalam baskom, lalu dipanasi. Selagi air di baskom itu masih hangat, si katak senang saja berenang di dalamnya. Tapi, begitu airnya mendidih maka katak tidak bisa berbuat apa-apa. Begitu pula kondisi kita, menurut Abidin, sekarang kita merasa  nyaman saja di era pasar bebas ini , tapi pada saatnya nanti kalau tidak siap kita akan merasakan akibatnya.

Untuk itu, menurut Abidin Fikri, sosialisasi harus terus  dilakukan agar mampu menghadapi tantangan berbangsa yang akan kita hadapi.