image

Awak Media Apresiasi Kinerja Humas MPR

Kamis, 14 November 2019 23:53 WIB

 

Bulan Agustus, September, dan Oktober 2019, merupakan bulan-bulan sibuk bagi MPR sebab pada bulan-bulan itu digelar Sidang Tahunan MPR 2019, Sidang Akhir Masa Jabatan MPR Periode 2014-2019, Sidang Awal Masa Jabatan MPR Periode 2019-2024, dan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Periode 2019-2024. Untuk mensukseskan sidang-sidang tersebut Humas Setjen MPR dengan segala daya dan upaya berusaha dan bekerja agar semua acara yang digelar bisa berjalan sesuai dengan harapan seluruh rakyat Indonesia, yakni lancar, aman, dan khidmat.

Selepas semua acara dijalankan, Humas Setjen MPR mengadakan ‘Media Expert Meetting’, 13 November 2019, Jakarta. Acara yang dihadiri oleh 35 wartawan dari berbagai media massa itu mengambil tema ‘Evaluasi Pelaksanaan Layanan Biro Humas MPR pada Sidang MPR Tahun 2019’. Diakui oleh Plt. Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antarlembaga dan Layanan Informasi Humas Setjen MPR, Budi Muliawan, apa yang telah dilakukan oleh Humas MPR untuk mensukseskan Sidang MPR Tahun 2019 ada kekurangan dan kelebihan. Untuk itu lembaganya meminta masukan, pendapat, dan saran dari para awak media agar dalam layanan berikutnya bisa sempurna. “Apakah layanan kami sudah tepat, apa yang perlu diperbaiki, agar layanan berikutnya menjadi sempurna”, tuturnya.

Apa yang disampaikan oleh Budi Muliawan dibenarkan oleh Kabiro Humas Setjen MPR, Siti Fauziah. Dikatakan, acara yang digelar selepas maghrib itu diadakan untuk melakukan evaluasi kinerja yang telah dilakukan. “Untuk penyempurnaan pelayanan sidang-sidang berikutnya”, paparnya. “Di tahun 2020 akan lebih banyak sidang yang dilakukan oleh MPR”, tambahnya. Dengan mendapat masukan maka Siti Fauziah yakin pelaksanaan sidang berikutnya akan lebih baik apalagi Pimpinan MPR Periode 2019-2024 ada 10 orang.

Dipaparkan dalam sidang-sidang di tahun 2019, layanan yang diberikan oleh Humas MPR beda dengan sebelumnya. Di tahun ini proses pendaftaran melalui online. Id card yang diberikan kepada wartawan yang telah diverifikasi pun ada barcode sehingga ketertiban proses peliputan menjadi lebih terjaga.

Acara itu mendapat sambutan antusias dari para wartawan. Satu persatu para awak media memberikan masukan, pendapat, saran, bahkan kritik. Diakui oleh mereka acara yang telah berlangsung itu berjalan dengan sukses. “Akses peliputan kepada wartawan mudah, tak ada kesulitan”, ujar Sunadi dari Koran Jakarta. “Secara umum sudah baik”, tambahnya. Dirinya berharap agar dalam pemberitaan selanjutnya, Humas MPR mengirim rilis beserta foto lewat media sosial yang ada.

Apa yang dikatakan itu dikuatkan oleh Sutomo. Menurut wartawan JPNN, dirinya tak melihat ada persoalan selama sidang-sidang berlangsung. “Pelayanannya sudah ok”, tambah Lamhot Aritonang fotografer Detik.com.

Apa yang dikatakan oleh para wartawan itu dibenarkan oleh wartawan yang lain. Dimas dari Jawapos.com mengakui Humas MPR sudah bekerja dengan optimal. Dengan tim yang proffesional, Humas MPR mampu meriliskan berita-berita kegiatan MPR yang ada. Senada dengan Dimas dikatakan oleh Pengurus Koordinatoriat Wartawan Parlemen, Aen. Menurutnya, Humas MPR telah melakukan kerja sama dengan wartawan parlemen yang rutin menggelar Diskusi Empat Pilar MPR. “Setiap Senin dan Jumat”, tuturnya. Hal demikian diakui sangat bermanfaat dan merupakan akses mempertemukan pimpinan MPR dengan wartawan.

Atas masukan, pendapat, saran, dan kritik, Siti Fauziah mengucapkan terima kasih. Apa yang disampaikan oleh para awak media itu diakui sangat bermanfaat. Dirinya berjanji akan lebih membuka akses peliputan kepada para wartawan yang menghubungkan sepuluh pimpinan. “Seiring perjalanan waktu, para pimpinan akan banyak acara sehingga dapat menjadi berita”, ucapnya. Dirinya juga sepakat dengan para wartawan agar berita yang ada tidak monoton. Untuk itu metode sosialisasi yang dilakukan oleh MPR periode ini akan lebih banyak dan variatif. “Kita akan mengadakan netizen gathering dengan netizen serta sosialisasi menggunakan metode Kelompencapir”, paparnya.

Mengenai Sosialisasi Empat Pilar, Budi Muliawan menambahkan bahwa mengangkat budaya lokal atau kearifan lokal juga akan dikedepankan.