image

Lima Tantangan Yang Kita Hadapi

Jumat, 15 April 2016 18:10 WIB

Salah satu tantangan internal yang kita hadapi sekarang ini adalah pemahaman agama yang sempit. "Pemahaman agama yang sempit, apa itu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha dan lainnya, bisa menimbulkan perpecahan," ungkap anggota MPR dari Fraksi PDI Perjuangan selaku narasumber pada sesi pertama pada kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR metode outbound di Swiss-bel Hotel, Kendari, Jumat malam, 15 April 2016.

Abidin Fikri menunjuk contoh bagaimana akibat dari pemahaman agama yang sempit itu. Negara-negara di Timur Tengah, seperti Mesir, Suriah, dan lainnya, lima tahu lalu kita tidak membayangkan akan terjadi perpecahan. Untuk menghindari pemahaman agama yang sempit ini, menurut Abidin Fikri, kita harus membuka diri, yang di dalam islam disebut rahmatan lil'alamin.

Pemahaman agama yang sempit ini, kata Abidin Fikri di depan 100 mahasiswa peserta sosialisasi Empat Pilar,  adalah salah satu dari lima tantangan internal kita. Tantangan internal lainnya, menurut Abidin Fikri, adalah panatisme daerah. Panatisme putra daerah, suku, dan sebagainya berpotensi menimbulkan masalah.

Berikutnta kurangnya pemahaman kebhinnekaaan. Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda tapi satu jua. Pada masa lalu, menurut Abidin Fikri, kita pernah merasakan akibat dari  upaya penyeragaman.  Oleh karena itu, menurut Abidin Fikri, kalau kita tidak sadari soal pentingnya  keberagaman ini maka kita akan retak.

Begitu masalah hukum juga menjadi tantangan internal kita. Tidak berjalannya hukum secara maksimal, bisa menimbul masalah. Orang mengenalnya dengan istilah hukum tajam ke bawah, tumpul ke atas. "Kalau tantangan ini tidak diatasi bisa menimbulkan krisis sosial," katanya.

Tantangan lainnya, menurut Abidin Fikri, kurangnya keteladan dari pemimpin, mulai presiden hingga lurah, tokoh masyarakat. Oleh karena itu, politisi PDI Perjuangan ini meminta mahasiswa peserta sosialisasi setelah setelah mengikuti kegiatan ini menjadi teladan bagi mahasiswa yang lain.