image

Wayang Kulit MPR Satria Pinilih Hibur Warga Kenduruan, Tuban

Sabtu, 12 Desember 2015 14:40 WIB

MPR kembali melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR melalui Pagelaran Seni Budaya Wayang Kulit semalam suntuk, bertempat di halaman Kecamatan Kenduruan Kabupaten Tuban Jawa Timur, Sabtu (12/12), ratusan masyarakat di Kecamatan Kenduruan yang memang sudah rindu akan hiburan wayang kulit telah memenuhi tempat acara sebelum acara dimulai. Pagelaran kali ini sengaja di laksanakan di Kecaman Kenduruan yang merupakan Kecamatan paling selatan di Kabupaten Tuban dikarenakan masyarakat yang daerahnya berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah ini sangat menginginkan untuk diberikan sosialisasi empat pilar setelah sebelumnya hanya masyarakat daerah di Kota Kabupaten saja yang menerimanya. 

Dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang kemudian dilanjutkan dengan doa menandai dimulainya acara pembukaan pagelaran wayang kulit di Kabupaten tempat Sunan Bonang dimakamkan. Dilanjutkan dengan Sambutan Bupati Tuban yang diwakili oleh Asisten Sekda bidang Perekonomian Sulistyadi. Dalam sambutannya Didit mengatakan ucapan terima kasihnya kepada MPR yang telah  menyelenggarakan wayang kulit di Kota bumi wali kota Tuban terutama di kecamatan kenduruan. Lebih lanjut Didit mengungkapkan bahwa kecamatan kenduruan ini merupakan salah satu dari dua puluh kecamatan di Kabupaten Tuban. Dengan adanya pagelaran wayang kulit ini Didit berharap masyarakat yg menyaksikan dapat menerima sosialisasi yang disampaiakan oleh dalang tentang empat pilar yaitu Pancasila, UUD NRI 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika. Didit juga menyampaikan terima kasih kepada segenap masyarakat Tuban yang telah menyukseskan pesta demokrasi pilkada serentak yang beberapa hari lalu digelar.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ana Mu'awanah Pimpinan Fraksi PKB MPR RI yang dalam kesempatan ini mewakili Pimpinan MPR, dalam sambutannya Ana menyampaikan bahwa MPR menyosialisasikan empat pilar MPR yaitu Pancasila sebagai Ideologi negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara dalam berbagai metode. Seperti seminar, simposium, outbond, ToT, dialog di TV dan pagelaran seni budaya seperti pgelaran malam ini, ungkapnya.

Lebih lanjut Ana menjelaskan bahwa kita harus bersyukur karena Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan ratusan suku bangsa dan bahasa dapat tetap bersatu. Ana mencontohkan seperti di Inggris dan Perancis yang hanya mempunyai satu bahasa saja. Dalam pagelaran wayang kulit kali ini Ana berharap masyarakat yang hadir dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila seperti Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah dan keadilan untuk menjaga keutuhan Indonesia. 

Lakon Satria Pinilih yang dimainkan oleh dalang Ki Sigid Ariyanto dari Rembang ini mengisahkan tentang negeri kayangan yang sedang dilanda kerusuhan, yang didalangi oleh kala pracana dan anak buah, singkat cerita setelah kayangan porak poranda, para dewa bingung dan mencari kesatria yang dapat melindungi serta menjaga ketentraman kayangan, hingga akhirnya diadakan sayembara untuk memilih kesatria pemberani.

Pagelaran yang dipenuhi sesak oleh penonton ini juga dihadiri oleh Didik Mukrianto Pimpinan Fraksi Partai Demokrat MPR RI, Wihadi Wiyanto Pimpinan Fraksi Partai Gerindra MPR RI, Kapolres Tuban, SKPD dan Forkompinda Tuban dan para Camat di Kabupaten Tuban.