image

Ketua MPR Diundang Berkunjung Ke Teheran

Senin, 13 Juni 2016 14:40 WIB

Duta Besar Iran Valiollah Mohammadi secara resmi menyampaikan surat undangan dari Ketua Parlemen Republik Islam Iran, Ali Larijani, kepada Ketua MPR Zulkifli Hasan. Ali Larijani mengundang Zulkifli Hasan untuk berkunjung ke Teheran.


"Dengan kunjungan ini Yang Mulia bisa menyaksikan dari dekat keadaan di Timur Tengah," kata Valiollah dalam pertemuan dengan Zulkifli Hasan di Ruang Kerja Ketua MPR, Lantai 9 Gedung Nusantara III Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin 13 Juni 2016.


Menurut Valiollah, Iran mendapat hambatan dari negara-negara Barat. "Tapi meski mendapat hambatan, tidak dapat mencegah kemajuan negara kami," katanya. Setelah Iran mengikuti kesepakatan G 15, negara-negara Barat mulai mencabut sanksi-sanksi terhadap Iran.


"Semoga kunjungan ke Teheran nanti dapat berpengaruh pada hubungan Iran dan Indonesia," harap Dubes. 


Valiollah juga menjelaskan Iran baru saja melakukan pemilihan umum dua bulan lalu. Parlemen yang sekarang baru dua minggu bekerja. "Dalam kunjungan nanti akan bertemu dengan parlemen Iran yang baru. Ini menjadi semangat kedua parlemen yang menjadi dorongan baru bagi hubungan kedua negara," katanya.


Valiollah juga berharap dengan kunjungan itu bisa memanfaatkan kerjasama yang masih terbuka dalam bidang industri, ilmu pengetahuan, perdagangan, infrastruktur, "Kunci utama dalam hubungan kedua negara adalah interaksi karena banyak hal yang masih belum dikenal masing-masing negara," katanya.


Ketua MPR Zukifli Hasan menerima undangan dan akan memutuskan kapan waktu yang tepat berkunjung ke parlemen Iran. "Kami mendukung penuh hubungan kedua negara. Parlemen kita juga sering berkunjung ke Iran," katanya seraya berharap hubungan kedua negara lebih erat lagi.Duta Besar Iran Valiollah Mohammadi secara resmi menyampaikan surat undangan dari Ketua Parlemen Republik Islam Iran, Ali Larijani, kepada Ketua MPR Zulkifli Hasan. Ali Larijani mengundang Zulkifli Hasan untuk berkunjung ke Teheran.

"Dengan kunjungan ini Yang Mulia bisa menyaksikan dari dekat keadaan di Timur Tengah," kata Valiollah dalam pertemuan dengan Zulkifli Hasan di Ruang Kerja Ketua MPR, Lantai 9 Gedung Nusantara III Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin 13 Juni 2016.

Menurut Valiollah, Iran mendapat hambatan dari negara-negara Barat. "Tapi meski mendapat hambatan, tidak dapat mencegah kemajuan negara kami," katanya. Setelah Iran mengikuti kesepakatan G 15, negara-negara Barat mulai mencabut sanksi-sanksi terhadap Iran.

"Semoga kunjungan ke Teheran nanti dapat berpengaruh pada hubungan Iran dan Indonesia," harap Dubes. 

Valiollah juga menjelaskan Iran baru saja melakukan pemilihan umum dua bulan lalu. Parlemen yang sekarang baru dua minggu bekerja. "Dalam kunjungan nanti akan bertemu dengan parlemen Iran yang baru. Ini menjadi semangat kedua parlemen yang menjadi dorongan baru bagi hubungan kedua negara," katanya.

Valiollah juga berharap dengan kunjungan itu bisa memanfaatkan kerjasama yang masih terbuka dalam bidang industri, ilmu pengetahuan, perdagangan, infrastruktur, "Kunci utama dalam hubungan kedua negara adalah interaksi karena banyak hal yang masih belum dikenal masing-masing negara," katanya.

Ketua MPR Zukifli Hasan menerima undangan dan akan memutuskan kapan waktu yang tepat berkunjung ke parlemen Iran. "Kami mendukung penuh hubungan kedua negara. Parlemen kita juga sering berkunjung ke Iran," katanya seraya berharap hubungan kedua negara lebih erat lagi.