image

Ketua MPR Dukung Persis Tangkal Radikalisme  

Kamis, 21 Januari 2016 13:25 WIB

Pada tanggal 25 sampai 28 Februari 2016 di Bandung, Jawa Barat, mahasiswa dan santri di bawah naungan organisasi Persatuan Islam (Persis) akan mengadakan jambore nasional. Dalam audensi dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan, 21 Januari 2016 di Lt. 9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD; Ketua Himpunan Mahasiswa Persis, Nizar Ahmad Saputra, mengatakan dalam kegiatan itu para santri dan mahasiswa akan mengatakan bahwa mereka menolak paham radikalisme. “Kita tunjukkan bahwa pesantren menjadi penangkal radikalisme,” ujarnya. Dalam acara itu mereka membuktikan tidak seperti yang dituduhkan. “Persis hadir untuk bangsa,” ujarnya. Dalam kesempatan itu, mereka mengundang Zulkifli Hasan untuk hadir dalam acara itu dan memberikan pengarahan.   

Apa yang dikatakan Nizar langsung direspon oleh Zulkifli Hasan. Sikap Persis yang menolak radikalisme didukungnya. “Jambore yang dilakukan itu tepat dan betul,” ujarnya. Zulkifli Hasan menyanggupi undangan itu dan mengatakan akan melakukan Sosialisasi 4 Pilar MPR pada para mahasiswa dan santri.

Diungkapkan untuk mengurangi perpecahan, agar ummat Islam memegang prinsip yang sangat sederhana yakni percaya pada Allah dan melakukan amal sholeh. Menurutnya kita jangan membahas perbedaan. “Jangan mengatakan kamu sunni, kamu siah, kamu NU, kamu Muhammadiyah, kamu Persis,” ucapnya.

Paling penting yang dilakukan ummat Islam adalah meningkatkan sumber daya manusia dan mengejar atau merebut sektor-sektor ekonomi. Diharapkan ummat Islam pandai dalam ilmu pengetahuan dan pinter. Setelah itu baru kemudian merebut atau menguasai sektor-sektor ekonomi.

Dalam soal perbedaan, Zulkifli Hasan mengharapkan kita mengedepankan Lakum Dinukum Waliyadin. Kalau ada yang mau sholat tarawih 11 rakaat silahkan, 23 rakaat silahkan. “Yang tidak boleh kalau tidak sholat,” ujarnya. Lebih lanjut dikatakan, kalau yang mau pakai celana cingkrang silahkan, yang tidak cingkrang juga dipersilahkan. “Kita harus saling menghormati,” paparnya.