image

Ketua MPR Oesman Sapta: Membudayakan Konstitusi Harus Menjadi Agenda Utama

Selasa, 14 Juli 2015 20:47 WIB

Wakil Ketua MPR Oesman Sapta dihadapan masyarakat Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, 14 Juli 2015, mengungkapkan bangsa ini mengalami masalah etika. Akibat yang demikian maka banyak terjadi perlakuan intoleran dan tak adanya penegakkan hukum.


Jika hal ini dibiarkan maka bangsa dan negara ini bisa hilang. "Jika dibiarkan, suatu hari nanti bangsa ini akan lenyap," ujarnya.


Berdasarkan kerisauan itu maka MPR melaksanakan Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika."Ini penting untuk dilaksanakan," paparnya. "Tugas MPR melaksanakan sosialisasi," tambahnya.


Dikatakan, Pancasila sebagai dasar dan ideologi, sebagai falsafah pemersatu. Menurut Oesman ini selaras dengan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945.


Menurut Oesman, Pancasila harus dijadikan pijakan dalam setiap menyusun aturan perundang-undangan. "Pancasila harus dijadikan bintang pengarah dan kompas," tegasnya. Ditegaskan bahwa masyarakat harus benar-benar memahami Pancasila.


Lebih lanjut dikatakan UUD NRI Tahun 1945 merupakan hasil amandemen. Menurutnya amandemen itu membuat adanya perubahan yang mendasar.


Menurut Oesman, amandemen merupakan hasil manifestasi seluruh kehendak rakyat. Dengan amandemen itu diharapkan bisa membawa keadilan sosial dan kesejahteraan ekonomi.


Oesman mengakui memang apa yang diinginkan oleh konstitusi tak secepat yang diinginkan oleh rakyat. Untuk itu Oesman menegaskan melaksanakan dan membudayakan konstitusi merupakan agenda utama.