image

Ketua MPR Zulkifli Hasan: Tata Niaga Komoditas Pertanian Harus Diperbaiki

Selasa, 02 Februari 2016 13:25 WIB

Puluhan petani bawang merah pada 2 Februari 2016 menemui Ketua MPR Zulkifli Hasan di ruang kerjanya, Lantai 9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta.  Wakil petani bawang merah, Umar Jahidin, mengatakan rombongan petani bawang merah yang datang bersama dirinya itu berasal dari Probolinggo, Nganjuk, Brebes, Bima, Sumbawa Besar, Medan, Palu, dan Makassar.

Dikatakan kepada Zulkifli bahwa kehadiran mereka ke gedung wakil rakyat itu untuk mengadukan nasibnya sebagai petani bawang merah yang belum beranjak membaik meski ada larangan impor bawang merah. Disebut konsumsi bawang merah nasional mencapai 1,6 juta ton, di mana produksi bawang merah dalam negeri memasok 65%. Meski ada larangan impor namun mereka merasakan kehidupan mereka belum membaik. “Setelah panen harga tetap ambruk,” ujar Umar.

Tak hanya itu masalah yang dihadapi oleh para petani bawang merah. Umar mengharap kepada Ketua MPR agar mendesak bank-bank mau membantu petani dalam memberi pinjaman dan jaminan terhadap hasil panen mereka, seperti adanya Resi Gudang.

Menghadapi keluh kesah demikian, Zulkifli Hasan juga merasakan keheranan. Diakui saat ini harga-harga komoditas pertanian dan peternakan sangat tinggi namun tingginya harga tersebut tidak berdampak pada kemakmuran petani sebagai produsen. Tingginya harga komoditas tersebut bukan ditentukan oleh petani namun oleh perantara, calo, atau tengkulak. Banyaknya perantara itulah yang menyebabkan harganya menjadi melambung. Banyaknya perantara itu tidak membuat petani merasakan keuntungan.

Zulkifli mengharap agar pemerintah hadir dalam soal tata niaga pertanian dan peternakan. Dirinya merasakan sepertinya pemerintah tak hadir dalam soal tata niaga dalam sektor ini. Tata niaga yang buruk itulah yang membuat harga daging di Indonesia lebih mahal daripada harga daging di Malaysia.

Ditekankan oleh Zulkifli Hasan agar pemerintah memotong rantai-rantai perdagangan yang terlalu panjang sehingga menguntungkan petani. Dengan pendeknya rantai perdagangan maka petani bisa menikmati hasil produksinya.

Dalam kesempatan itu, Zulkifli Hasan menegaskan agar kita harus kerja yang benar, jangan akal-akalan, kalau tidak kerja yang benar semuanya akan impor. Dikatakan kembali agar pemerintah menjembatani hubungan antara petani dan konsumen. Dirinya pun juga siap membantu petani dalam soal pinjaman bank.