image

Kita Harus Bercermin Pada Tokoh Setyaki

Minggu, 23 Agustus 2015 03:00 WIB

Alun Alun Karanganyar yang terhampar luas di depan kantor Kabupaten Karanganyar, Sabtu malam 22 Agustus 2015 bagaikan arena  pasar malam. Banyak pedagang menjajakan dagangannya di seputar alun alun, sementara di tengah alun alun terdapat sebuah panggung di bawah tenda, tempat pertunjukan wayang kulit.

Malam itu MPR RI bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Karanganyar memang punya hajad berupa pertunjukan wayang kulit diperuntukkan buat masyarakat penggemar wayang yang ada di Kabupaten Karanganyar dan sekitarnya. Mereka, para pecinta wayang,  tampak berduyun-duyun hampir  memenuhi  Alun Alun Karanganyar menyaksikan Ki Warseno Slenk memain lakon Banjaran Setyaki.

Pagelaran seni budaya sebagai salah satu metode sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini buka secara resmi oleh Ketua Kelompok Anggota DPD di MPR yang juga Ketua Badan Pengkajian MPR Dr. H. Bambang Sadono. Setelah sebelumnya diawali pertunjukan tari kolosal Sabdopalon Noyoginggong.

Peresmian pagelaran wayang ini ditandai penyerahan tokoh Setyaki kepada Ki Warseno Slenk, dalang asal Klaten, Jawa Tengah. "Kenapa lakon Setyaki kita pilih," tanya Bambang Sadono yang dijawab sendiri bahwa bagi para penggemar wayang tak pernah mendengar tokoh Setyaki ini berbuat masalah. "Setyaki tak pernah nyolong perempuan, yang ada dengan kenegarawannya,  dia mempertaruhkan jiwa membantu kakak iparnya, Prabu Kresna, dalam membela negara Dwarawati  dari gempuran musuh," kata Bambang ketika menyerah tokoh wayang Setyaki kepada dalang, Ki Warseno Slenk. 

Bambang dalam sambutannya menjelaskan bahwa banyak keluhan yang menyebutkan Pancasila mulai dilupakan. Oleh karena itu, menurut Bambang, MPR mengambil peran menyosialisasikan Empat Pilar. "Mudah-mudahan pemerintah nantinya mengambil alih peran ini," harap Bambang Sadono.

Bambang juga menjelaskan, sosialisasi Empat Pilar ini sengaja menggunakan media seni budaya, khususnya wayang. Kerena wayang, menurut Bambang, adalah kesenian yang lengkap dan masyarakat yang mendengarkan tidak bosan. Dan, Bambang mengakhiri sambutannya dengan membacakan puisi: "Ini Bari Indonesia."

Sementara Bupati Karanganyar Drs. H. Juliatmono dalam sambutannya menyatakan, sosialisasi melalui wayang sangat strategis. Apalagi masyarakat Karanganyar sangat menyenangi kesenian wayang. "Mudah-mudahan pagelaran wayang Empat Pilar ini membuat masyarakat Karanganyar semakin memahami Empat Pilar," ujar Juliatmono.