image

Oesman Sapta : Cintailah Guru, Orangtua Dan Negaramu

Rabu, 30 September 2015 11:45 WIB

Seolah ingin memperlihatkan rasa sayangnya terhadap generasi muda Indonesia, Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta (Oso) tak segan mengucapkan kalimat  I love You. Ungkapan itu disampaikan   Oso dihadapan siswa-siswi SMA 22 Jakarta, saat membuka sosialisasi empat pilar MPR RI di Gedung Nusantara V Kompleks parlemen pada Rabu (30/9). Sebanyak 288 siswa dan 20 orang guru SMA 22 ikut serta dalam acara tersebut. 

Kepada siswa SMA 22 Oso berpesan agar mereka selalu menyayangi orangtua, guru dan NKRI. Guru menurut Oso adalah pahlawan yang tak bertanda jasa. Mereka telah melahirkan banyak orang pandai, termasuk para menteri dan presiden. Namun sayang,  tidak banyak murid yang bisa mengingat jasa para guru yang memberinya pengetahuan dan kepndaian.  

"Kalian juga harus mencintai bangsa dan negara ini. Karena kalianlah yang akan menjadi pemimpin bangsa dan negara dimasa yang akan datang", kata Oso menambahkan. 

Salah satu cara mencintai bangsa Indonesia, ini menurut Oso adalah dengan terus menghayati empat pilar. Bahkan empat pilar harus dihayati secara terus menerus, hari masih muda hingga tua, bahkan sampai mati. Karena empat pilar merupakan pertahanan terakhir bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.  

Agar bisa dihayati secara baik, Oso mengajak para siswa untuk senantiasa meningkatkan kreatifitasnya. Tidak saatnya lagi para siswa dibatasi dan dikekang dengan berbagai larangan. Mereka harus diberi kelonggaran dan kebebasan dalam mengapresiasikan diri termasuk dalam menghayati empat pilar. 

"Mereka adalah anak-anak yang cerdas, sehingga pasti bisa menghayati empat pilar asal diberi kepercayaan. Namun, jangan sampai kepercayaan yang diberikan para guru dan orangtua disalah gunakan", kata Oso penuh harap.  

Masyarakat Cina, Jepang, dan Korea menurut Oso memiliki nasionalisme, yang sang tinggi. Jepang misalnya, mereka banyak membikin restoran di luar negeri, dan yang menjadi pembeli pertamanya adalah orang Jepang sendiri. Cara seperti itu bisa dilakukan asal pemuda Indonesia memiliki kraetivitas. Apalagi, Indonesia juga memiliki banyak kuliner yang pantas diekspor ke luar negeri.  

"Menghayati empat pilar akan menimbulkan sikap nasionalisme yang tinggi. Dan itu akan menyelamatkan bangsa Indonesia dari penjajahan negara manapun", kata Oso menamabahkan. 

Pada kesempatan tersebut, Kepala sekolah SMA 22,  Drs. Obsater Marbun MM membacakan ikrar para siswa seperti yang biasa diucapkan di sekolah. Ikrar tersebut juga ditirukan seluruh siswa.  Bunyi ikrar itu adalah  :

Kami Pemuda Pemudi Indonesia tangguh sebagai warga NKRI ditopang dengan tiga dasar utama yaitu pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan Bhineka Tunggal Ika 

Kami pemuda pemudi Indonesia berikrar membawa era Indonesia jaya sebagai negara tangguh di dunia dengan rahmat yang selalu memuliakan Tuhan yang maha Esa

Kami pemuda pemudi Indonesia bertindak dan berkarya sebagai masyarakat paling harmoni diantara masyarakat dunia.