image

Pancasila Disusun Rari Rumusan Budaya Lokal Nusantara

Jumat, 18 September 2015 10:50 WIB

Gerakan reformasi yang terjadi pada 1998 membuat keberadaan Pancasila tercerabut dari kehidupan  masyarakat Indonesia. Bahkan, mata pelajaran Pancasila yang sebelumnya ada dalam kurikulum pendidikan nasional pun ikut terbuang dari tempatnya.  Setelah itu selama bertahun-tahun bangsa Indonesia hidup tanpa Pancasila, karena menganggap bahwa Pancasila merupakan bagian dari Orde Baru. 

Namun, kondisi seperti itu tidak berlangsung lama.  Beberapa tahun kemudian muncul kerinduan kembali terhadap Pancasila, terlebih setelah masyarakat menyadari akibat yang terjadi setelah  meninggalkan Pancasila. Kemorosotan moral, korupsi, kerusuhan seolah terus terjadi dan tidak mengenal kata berhenti. 

Pernyataan itu disampaikan Ketua Fraksi PKB MPR RI H.  Abdul Kadir Karding S.Pi M.Si di Yogyakarta pada Jumat (18/9). Karding menyampaikan pernyataan itu  saat menjadi pembicara pada sesi pertama pemberiaan materi pada acara pelatihan bagi pelatih Sosialisasi empat pilar MPR RI dikalangan dosen perguruan tinggi agama Islam wilayah  Kopertais III Yogyakarta. 

Tercerabutnya Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia, menurut Abdul Kadir Karding membawa dampak yang semakin parah karena pada saat bersamaan globalisasi menyerang dengan sangat masif, hingga ke pelosok terpenci. Berbagai media ikut mendorong globalisasi, mulai dari media masa, film, hingga perdagangan lintas dunia. 

"Wajah bangsa Indonesia berubah dengan sangat cepat, seiring arus globalisasi yang menyerang dengan sangat hebat", kata Abdul Kadir menambahkan. 

Menurut Abdul Kadir, dia yang berasal dari desa merasakan benar betapa masyarakat kota sudah melupakan gotong royong. Padahal gotong royong merupakan inti dari Pancasila. Jangankan untuk bekerjabakti, saling kenal pun sudah tidak ada lagi dikalanga masyarakat kota. 

"Demokrasi di Indonesia berkembang tanpa mengikuti sila keempat pancasila yang menguatakaman musyawarah untuk mufakat", kata Abdul Kadir menambahkan. 

Kini masyarakat harus turut berperan aktif  dalam mengaktualisasikan kembali nilai-nilai Pancasila.  Apalagi Pancasila terbuti mampu mempersatukan keberagaman Indonesia. Pancasila juga sangat sesuai karekater dan kepribadian  Indonesia. Karena pancasila disusun berdasarkan rumusan budaya lokal bangsa Indonesia sendiri.