image

Puan: Saatnya Pemerintah Tetapkan 1 Juni Sebagai Hari Lahir Pancasila

Senin, 01 Juni 2015 11:44 WIB

Keluarga Bung Karno prihatin dengan de-soekarnoisasi pada masa Orde Baru. De-soekarnoisasi telah mencampur Soekarno sebagai pemikir dan ideolog dengan (tokoh) politik.


Demikian diungkapkan Puan Maharani ketika menyampaikan sambutan mewakili keluarga Bung Karno pada upacara peringatan hari Lahir Pancasila di Alun-Alun Kota Blitar, Senin 1 Juni 2015. Peringatan ini dihadiri Presiden Joko Widodo dan Presiden kelima Megawati Soekarnoputri, wakil presiden kesebelas Boediono, Pimpinan MPR dan sejumlah anggota MPR dan menteri kabinet kerja, serta ribuan masyarakat Blitar. 


Puan menegaskan bahwa peristiwa poltik tidak boleh mendistorsi sejarah bangsa terlebih menyangkut ideologi bangsa. Karena itu, pemerintah harus mengambil keputusan untuk menetapkan tanggal 1 Juni sebagai hari Lahir Pancasila.


"Sudah saatnya pemerintah untuk mengambil keputusan menetapkan 1 Juni sebagai hari Lahir Pancasila dan sebagai hari besar nasional," kata putri Megawati itu disambut tepuk tangan hadirin.


Dengan keputusan itu, lanjut Puan, akan melengkapi keputusan pemerintah yang menetapkan tanggal 18 Agustus sebagai Hari Konstitusi sejak tahun 2008. 


Pada kesempatan itu, atas nama keluarga almarhum Bung Karno dan almarhum Taufiq Kiemas, Puan juga menyampaikan terimakasih kepada MPR periode 2014 - 2019 di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan dan para wakil ketua lainnya yang telah melanjutkan kegiatan sosialisasi Empat Pilar yang diprakarsai Taufiq Kiemas.


"8 Juni 2015, dua tahun beliau pergi meninggalkan kita setelah menghadiri peringatan hari Lahir Pancasila 1 Juni 2013, bersama wakil presiden Boediono meresmikan patung Bung Karno di Pantai Timur Ende," kata Puan.


Kini, sosialisasi Empat Pilar berganti nama menjadi sosialisasi Empat Pilar MPR RI. "Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara dan ketetapan MPR, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara," katanya.


Menurut Puan, sosialisasi Empat Pilar MPR ini bisa menghilangkan amnesia sejarah terhadap nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.