image

ToT MPR Makassar Ditutup Resmi Hari Ini

Senin, 14 September 2015 06:43 WIB

<p>Makassar- Hari ini Minggu ( 13/9 ) rangkaian kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, kerjasama MPR RI dengan Kopertis Wilayah IX Sulawesi yang diikuti sekitar100 peserta dosen perguruan tinggi swasta se-Sulawesi Selatan yang diselenggarakan marathon sejak tanggal 10-13 September 2015, resmi ditutup.</p><p>Pimpinan Badan Sosialisasi MPR RI dan Ketua Fraksi Nasdem MPR RI Prof. Bachtiar Aly mewakili Pimpinan MPR RI didaulat menutup secara resmi penyelenggaraan ToT.&nbsp; Hadir dalam seremoni penutupan resmi antara lain, anggota fraksi Golkar MPR Hardisoesilo, anggota fraksi PKB Mohammad Toha, anggota fraksi Gerindra MPR Andi Ridwan Wittiri, anggota Kelompok DPD MPR Abraham Liyanto dan anggota fraksi Gerindra MPR Elnino M Husein Mohi.</p><p>Dalam kesempatan tersebut Prof. Bachtiar Aly mengatakan bahwa yang luar biasa dari para peserta adalah tingkat responsifitasnya sangat tinggi dalam mendiskusikan soal-soal kenegataan dan sistem ketatanegaraan Indonesia.&nbsp; Dalam penyelesaian masalah, semuanya mengedepankan penyelesaian yang tanpa menimbulkan masalah.</p><p>Beberapa anggota MPR RI yang menjadi narasumber memberikan apresiasi saat berjalannya rangkaian kegiatan.&nbsp; Anggota Fraksi Gerindra MPR Elnino M. Husein Mohi mengapresiasi agresifitas sebagaian besar peserta dalam melakukan diskusi dan pemberian masukan-masukan soal materi yang ditampilan.&nbsp; Bahkan, beberapa peserta sampai sempat bersitegang satu sama lain untuk mempertahankan pendapat dan argumennya.</p><p>"Agresifitas dalam mempertahankan pendapat dan argumen yang dianggap benar baik apalagi soal sistem ketatanegaraan sangat dianjurkan tapi agresifitas yang mengedepankan intelektualitas jangan saling menjatuhkan tanpa didasari pemahaman akan materi yang diperdebatkan," ujarnya.</p><p>Anggota Kelompok DPD MPR Abraham Liyanto mengungkapkan kekagumannya pada para peserta ToT sebab dari 100 peserta ada 10 persen lebih jenjang pendidikannya S3, ada PhD dan ada Professor, kemudian 90 persennya jenjang pendidikan S2. Dalam diskusi, Abraham melihat banyak membicarakan soal implementasi mulai dari Pancasila, UUD, sampai ke TAP MPR.</p><p>"Tapi saya melihat memang implementasi penting tapi lebih baik jika memahami juga soal substansinya.&nbsp; Dalam penyampaian materi banyak juga peserta yang sangat agresif dan mengarah ke emosional itu juga harus diperhatikan, sebab para peserta adalah dosen para pendidik yang akan mahasiswanya soal nilai-nilai luhur bangsa kita," tandasnya.</p><p>Dalam kesempatan yang sama Korrdinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi Prof. Dr. Ir. Andi Niartingsih mengatakan bahwa selama mengikuti rangkaian kegiatan ToT ini para peserta telah di recharge pengetahuan dan pemahamannya soal Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.&nbsp; </p><p>"Saya yakin sebelum mengkuti sosialisasi semua apeserta telah memikliki pengetahuan dan pemahaman yang baik soal nilai-nilai luhur bangsa tersebut yang ada dalam Empat Pilar MPR RI cuma mungkin kadarnya yang berbeda-beda.&nbsp; Dan begitu mengikuti sosialisasi ini akan bertambah kadarnya pengetahuannya. Dan bagi yang sudah tinggi kadar pemahamannya akan lebih bertanbah lagi dan mungkin saja ada hal-hal yang baru saja diketahui setelah mengikuti sosialisasi ini," terangnya.</p><p>Ada satu hal menarik dalam salah satu rekomendasi sosialisasi yang diberikan peserta kepada MPR RI menyatakan bahwa seharusnya frasa Sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara dimunculkan kembali karena esesnsinya sangat penting dari hanya mempersoalkan frasa dan rekomendasi agar MPR RI melakukan kajian mendalam soal Garis-garis Besar Haluan Negara ( GBHN )./der</p>