image

HNW: Kita Jaga dan Kembangkan Kebudayaan Nasional

Minggu, 17 Februari 2019 15:35 WIB

Minggu, 17 Februari 2019, ratusan jawara, pendekar, dan pesilat dari berbagai perguruan pencak silat tradisional se-Jakarta bersilaturahmi di GOR Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta.

Mereka berada di sana selain untuk mengadakan gebyar budaya juga untuk mengikuti Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam acara itu hadir Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW), Ketua Perguruan Silat Beksi Basyir Bustomi, Kabiro Humas Setjen MPR Siti Fauziah, dan Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga Setjen MPR Mohammad Jaya.

Dalam sosialisasi, HNW mengucapkan terima kasih kepada para jawara, pendekar, dan pesilat yang telah bekerja sama dengan MPR untuk melakukan sosialisasi. &doublequote;Ini merupakan yang keempat kalinya&doublequote;, ucapnya. Dipaparkan, selama ini MPR banyak menerima undangan dari berbagai ormas di Jakarta untuk melakukan sosialisasi. &doublequote;Ini menunjukan warga Jakarta cinta Indonesia&doublequote;, ujarnya.

Cinta Indonesia menurut pria yang juga menjadi Wakil Ketua Badan Wakaf Pondok Pesantren Gontor itu sudah dibuktikan warga Betawi sejak jaman dahulu. &doublequote;Kita punya pahlawan nasional dari Betawi, MH Thamrin&doublequote;, paparnya. &doublequote;Dalam cerita Si Pitung juga digambarkan bagaimana sosok dari Betawi anti penjajahan Belanda&doublequote;, tambahnya.

Cinta kemerdekaan dan anti penjajahan tidak hanya melahirkan sosok pahlawan, nama Jakarta dikatakan HNW juga menunjukan arti kemenangan dari penjajahan. &doublequote;Nama Jayakarta disematkan setelah bangsa ini berhasil mengusir penjajahan Portugis dari Jakarta&doublequote;, ungkapnya. &doublequote;Ini kota simbol kemenangan dari penjajahan&doublequote;, tambahnya.

Dari sejarah yang ada, menurut HNW bangsa ini merdeka berkat perjuangan para jawara, pendekar, dan pesilat. &doublequote;Mereka jago bela diri&doublequote;, tuturnya. Untuk itu dirinya yakin silat akan tumbuh berkembang di Jakarta. Ditegaskan oleh HNW, dalam konstitusi pun negara wajib untuk mengembangkan kebudayaan nasional. &doublequote;Silat salah satu kebudayaan kita&doublequote;, paparnya. Oleh sebab itu ditegaskan negara wajib menjaga dan menumbuhkembangkan olahraga yang mampu menjadi penyumbang medali emas terbanyak dalam Asian Games di Jakarta 2018 itu. &doublequote;Kebudayaan punya hak untuk berkembang&doublequote;, tegasnya.

Dirinya yakin berkembangnya silat akan membuat bangsa ini menjadi lebih baik. &doublequote;Buktinya tidak ada jawara dan pesilat yang mabuk-mabukan&doublequote;, paparnya. Diajak para pesilat menjadi benteng bangsa dan budaya Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Siti Fauziah menuturkan silat Betawi perlu dipertahankan dan dilestarikan karena kesenian ini tak hanya sekadar tontonan namun juga mempunyai unsur tuntunan. Dirinya senang dalam silat yang berkembang di Jakarta ada regenerasi. &doublequote;Terlihat ada para remaja dan anak-anak di sini&doublequote;, ucapnya. Bagi Siti Fauziah melestarikan kesenian bangsa sangat penting, &doublequote;kalau tidak kita siapa lagi&doublequote;.

Apa yang dikembangkan perguruan pencak silat Beksi menurut Siti Fauziah sama seperti yang dilakukan MPR. &doublequote;Beksi mempunyai arti pertahanan dari empat penjuru&doublequote;, ujarnya. &doublequote;Sama seperti MPR yang punya Empat Pilar&doublequote;, tambahnya.