image

Ahmad Farhan Hamid : Indonesia Harus Berdaulat di Segala Bidang

Jumat, 21 Juni 2013 20:56 WIB

Majelis Permusyawaratan Rakyat kembali menyelenggarakan sosialisasi empat pilar melalui metode outbound. Bertempat di Tiara Convention Hall, rangkaian acara sosialisasi yang berlangsung 21-24 Juni 2013 ini dibuka Jum’at (21/6). 

Hadir dalam acara pembukaan, Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Farhan Hamid; Pembantu Rektor Bidang Kerja Sama  Universitas Sumatera Utara, Ningrum Natasya Sirait; para narasumber: Ketua Fraksi Partai Demokrat, Mohammad Jafar Hafsah, Ketua Fraksi Partai Gerindra, Martin Hutabarat, Ketua Fraksi PAN ,Ibrahim Sakty Batubara, Ketua Fraksi PKS, TB Soenmandjaja, Ramadan Pohan (Demokrat), Soemintarsih Muntoro (Hanura), Wahidin Ismail (DPD), Marhany V. Pua (DPD), serta Kepala Biro Persidangan MPR sekaligus Ketua Panitia, M. Rizal. 

Ahmad Farhan Hamid, dalam sambutannya menyampaikan bahwa outbond ini memilik manfaat khusus dalam menyampaikan nilai-nilai kebangsaan melalui edukasi yang menyenangkan. “Nilai-nilai itu memiliki nilai dan muatan terkait pembentukan moral dan karakter, seperti kepemimpinan, kepercayaan diri, kemandirian, kerjasama dan komunikasi” paparnya. Selain itu dikemukakan pula urgensi bangsa ini untuk kembali pada jiwa kemandirian di tengah arus globalisasi. “Indonesia memiliki posisi yang strategis, sehingga menjadi sarana masuknya nilai konsumerisme dan produk asing. Inilah yang membuat Indonesia sebagai sebuah bangsa harus bangkit berdaulat  dalam segala bidang, baik itu politik, sosial, budaya, maupun ekonomi” pungkasnya.  

Sedangkan Pembantu Rektor IV dalam sambutannya mewakili Rektor menyambut baik terlaksananya kegiatan ini. “Dunia perguruan tinggi hari ini sedang mengalami tantangan disintegrasi, mahasiswa antar perguruan tinggi dulu sangat dekat, namun hari ini yang terlihat adalah tawuran, dan hal-hal yang negatif” imbuhnya. Lebih lanjut, ia juga berpesan pada para mahsiswa agar selalu mengingat empat pilar sebagai penunjang moral dalam kehidupan sehari-hari.     

    
M. Rizal dalam laporannya mengemukakan bahwa kegiatan outbound ini diawali dengan pre-test, ice breaking, kemudian dilanjutkan dengan paparan materi, diskusi kelompok (studi kasus), dan dilanjutkan dengan outbound. Disampaikan pula bahwa kegiatan ini diikuti oleh seratus orang mahasiswa dari sepuluh universitas di Sumatera Utara, yaitu, USU, UNIMED, Universitas Dharma Agung, Universitas Medan Area, Universitas Panca Budi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Universitas Al-Wasliyah, Universitas HKBP Nommensen, STIE Harapan, dan Politeknik Negeri Medan.