image

Fadel Muhammad : Forum MPR Dunia Sebagai Bentuk Dukungan Presidensi Indonesia dalam G20

Sabtu, 22 Oktober 2022 20:51 WIB

Bandung - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) akan menyelenggarakan Konferensi Internasional yang diikuti para Ketua Majelis Permusyawaratan, Majelis Syuro, atau lembaga sejenis dari negara-negara Anggota Kerja Sama Islam, di Bandung, pada 24-26 Oktober 2022. Konferensi internasional ini digelar dalam rangka pembentukan Forum Majelis Permusyawaratan Rakyat Dunia (Forum MPR Dunia) yang diinisiasi MPR RI.

Wakil Ketua MPR Prof Dr Ir Fadel Muhammad mengatakan, penyelenggaraan konferensi internasional dalam rangka pembentukan Forum MPR Dunia ini adalah sebagai bentuk dukungan dari MPR RI berkaitan dengan kepemimpinan Indonesia dalam G20, sebuah forum kerjasama multilareal yang beranggota 19 negara utama dan Uni Eropa (EU).

“Ini (penyelenggaraan konferensi internasional dalam rangka pembentukan Forum MPR Dunia) sebagai bentuk dukungan Indonesia sebagai Presidensi dari G20,” kata Pimpinan MPR dari Kelompok DPD RI ini, usai menghadiri acara 'Diskusi Dengan Netizen' di Bandung, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (22/10/2022).

Acara yang mengusung tema sentral 'Penguatan Diplomasi Majelis Permusyawaratan/Lembaga Senat melalui Forum Majelis Permusyawaratan Dunia' ini dihadiri Plt. Deputi Bidang Administrasi Setjen MPR RI Siti Fauziah, SE, MM, Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga, Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MPR Budi Muliawan, SH, MH, Ketua Komunitas Blogger Bandung Agus Wibowo (moderator) serta sekitar 25 netizen Bandung pegiat medsos seperti blogger, YouTube sebagai peserta.

Untuk pertamakalinya, Indonesia memegang Presidensi Group of 20 (G20), forum kerjasama 20 ekonomi utama dunia. Periode Presidensi Indonesia berlangsung selama satu tahun, mulai 1 Desember 2021 hingga 20 November 2022. Serah terima keketuaan, atau handover, berlangsung pada KTT G-20 di Roma, Italia, pada 31 Oktober 2021 dari PM Mario Draghi (Presidensi Italia) kepada Presiden Joko Widodo.

G20 merepresentasikan kekuatan ekonomi dan politik dunia dengan komposisi anggota mencakup 80% PDB dunia, 75% ekspor global, dan 60% populasi global. Anggota G20 adalah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

Menurut Fadel Muhammad, pertemuan atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tidak hanya pertemuan para pemimpin negara (eksekutif), tetapi juga pertemuan yang diikuti pimpinan parlemen (legislatif), seperti pertemuan pimpinan parlemen G20 (P20) beberapa waktu lalu. “Kita ingin pertemuan G20 tidak saja di antara para eksekutif, tetapi juga legislatif (parlemen) pun terlibat dalam kegiatan G20. Maka, kita buat konferensi internasional yang diikuti para ketua majelis permusyawaratan atau majelis syuro negara-negara Anggota Kerja Sama Islam di Bandung pada 24-26 Oktober sebelum pertemuan puncak G20 di Bali pada Desember nanti,” tutur mantan Gubernur Gorontalo dua periode ini.

Dengan penyelenggaraan konferensi internasional yang diikuti para ketua ketua majelis permusyawaratan atau majelis syuro ini, lanjut Fadel Muhammad, MPR Indonesia diharapkan memiliki hubungan internasional dalam bidang parlemen, terutama untuk majelis tinggi (upper house). “Jadi, tujuan utama kita adalah untuk mendukung presidensi Indonesia dalam G20, dan selanjutnya kita mengharapkan juga pembentukan Forum MPR Dunia ini menjadi legacy buat MPR RI yang sekarang maupun yang akan datang,” ujarnya.

Fadel Muhammad mengungkapkan Forum MPR Dunia atau nama lain yang disepakati nanti tidak akan tumpang tindih dengan forum-forum parlemen yang sudah ada selama ini. “Nanti kita lihat bentuk forum ini agar tidak terjadi tumpang tindih dengan forum parlemen lainnya.  Forum MPR Dunia, atau nama lain yang nanti disepakati para ketua majelis permusyawaratan atau majelis syuro negara-negara Anggota Kerja Sama Islam, akan lebih banyak membicarakan kerjasama antar-majelis permusyaratan dan masalah-masalah perdamaian dunia,” ungkapnya.

Fadel menambahkan pembentukan Forum MPR Dunia sudah mendapat dukungan dari. negara-negara Anggota Kerja Sama Islam. “Ketika kita (Pimpinan MPR) mengundang para duta besar negara-negara Anggota Kerja Sama Islam beberapa waktu lalu, mereka mendukung pembentukan Forum MPR Dunia ini dan mereka menyanggupi untuk menghadirkan para ketua majelis permusyawaratan atau majelis syuro negara masing-masing untuk hadir dalam konferensi internasional di Bandung,” imbuh Wakil Ketua MPR dari Kelompok DPD ini.

MPR RI telah mengundang ketua majelis permusyawaratan atau majelis syuro dari negara-negara Anggota Kerja Sama Islam yang berjumlah lebih dari 50 negara. Fadel menyebutkan sejumlah negara sudah menyampaikan konfirmasi untuk hadir dalam konferensi internasional dalam rangka pembentukan Forum MPR Dunia di Bandung. “Mudah-mudahan semua negara bisa hadir,” sebutnya.

Penyelenggaraan konferensi internasional dalam rangka pembentukan Forum MPR Dunia ini, tambah Fadel Muhammad, juga sudah mendapat dukungan dari berbagai pihak, antara lain Kementerian BUMN. “Pimpinan MPR bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir yang mendukung penyelenggaraan konferensi internasional dalam rangka pembentukan Forum MPR Dunia ini. Kita berharap, penyelenggaraan konferensi internasional yang diikuti para ketua majelis permusyawaratan atau majelis syuro negara-negara Anggota Kerja Sama Islam ini bisa berjalan dengan lancar,” pungkasnya.


Anggota Terkait :

Prof. Dr. Ir. FADEL MUHAMMAD