image

HNW Mengapresiasi Perubahan Nama Sejumlah Jalan Di Jakarta

Kamis, 30 Juni 2022 21:41 WIB

Jakarta,- Wakil Ketua MPR-RI sekaligus Anggota DPR-RI Daerah Pemilihan Jakarta II, Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, MA., mendukung Pemprov DKI yang merubah nama sejumlah jalan dengan nama tokoh-tokoh Betawi. Perubahan nama sejumlah ruas jalan di Jakarta  dilakukan melalui Keputusan Gubernur Nomor 565 Tahun 2022. Pria yang akrab disapa HNW ini menjelaskan,  praktik perubahan nama  sangat lumrah dilakukan di kota-kota di Indonesia. Apalagi, dengan pemilihan nama tokoh-tokoh Betawi, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Jakarta tentang peran mereka dalam meraih kemerdekaan.  Dan atau membawa kemajuan bagi Jakarta.

“Tokoh-tokoh Betawi merupakan bagian dari perjalanan sejarah kota Jakarta, dalam kerangka Indonesia. Sehingga perubahan nama sebagian jalan di Jakarta dengan nama tokoh-tokoh Betawi adalah  upaya yang positif untuk kembali menguatkan memori masyarakat Jakarta tentang tokoh-tokoh tersebut. Termasuk  peran serta ketokohan mereka dalam memajukan Jakarta, Ibukota Indonesia,” ujar Hidayat dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (30/6/2022).

Hidayat  mencontohkan, Wali Kota Semarang juga baru saja (29/6/2022) meresmikan perubahan salah satu nama jalan di Semarang. Sebelumnya perubahan nama sejumlah jalan juga terjadi di Surabaya (28/5/2020), Makassar (24/10/2017), hingga Medan (10/11/2013).

Semua perubahan tersebut mengangkat nama tokoh yang dianggap berjasa bagi kota tersebut. Misalnya, di Semarang dipakai nama jalan Ki Nartosabdo, dan di Medan Jalan Tjong Yong Hian.

“Artinya,  ini bukan khas Jakarta di era Gubernur Anies Baswedan saja.  Karenanya sangat tidak masuk akal kalau dituduh bahwa upaya ini merupakan bentuk Politik Identitas. Terbukti perubahan nama jalan merupakan praktik yang lumrah. Apalagi, di Jakarta banyak  tokoh Betawi yang  berjasa dalam pembangunan.  Kalaupun banyak di antara nama-nama  baru, tersebut berasal dari tokoh agama, seperti  Kyai, Haji, Hajah, dan Mualim, itu justru  menjadi peningkatan nilai-nilai keagamaan yang menguatkan kebangsaan.  Sebagaimana amanat Pancasila,” sambungnya.

Hidayat yang juga Wakil Ketua Majelis Syura PKS, ini meminta kepada jajaran Pemprov DKI agar perubahan nama jalan,  tersebut benar-benar tidak membebani warga Jakarta secara administratif maupun materiil. Karena itu HNW mengapresiasi strategi jemput bola dan pelibatan institusi penerbit dokumen seperti Dukcapil, Polri, BPJS, hingga BPN, untuk menyiapkan beragam antisipasi bagi warga yang terdampak perubahan nama  tersebut.

“Ini  contoh pembuatan kebijakan yang baik di mana sebuah kebijakan telah dirapatkan dan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan para pihak terkait sebelum disosialisasikan kepada masyarakat. Namun tentu jika ke depan tetap ditemukan masalah maka jajaran Pemprov DKI harus bisa bergerak cepat menyelesaikannya,” lanjutnya.

HNW sendiri sebelumnya mengapresiasi Pemprov DKI karena  mendengarkan penolakan masyarakat atas rencana pemberian nama jalan  Kemal Pasya Ataturk. Penolakan nama Kemal Pasha Ataturk terjadi karena tokoh tersebut  spiritnya tak sesuai dengan semangat  Kota dan sejarah Jakarta. Selanjutnya, HNW berharap  dukungan terhadap unsur Betawi tidak hanya berhenti pada pemberian nama jalan, melainkan harus terus dilanjutkan hingga pengembangan kebudayaan betawi.

HNW  bersama Fraksi PKS di DKI Jakarta misalnya,  telah berulang kali menyelenggarakan kegiatan pelestarian budaya betawi. Seperti lomba pantun betawi, hadrah dan qasidahan. Juga  lomba baca rawi dan kitab kuning, hingga pengembangan pencak silat melalui bantuan legalitas sanggar.

“Semoga perubahan nama jalan,  ini menjadi momentum untuk mengenalkan tokoh dan mengembangkan budaya Betawi yang sarat akan nilai keagamaan dan kebangsaan kepada masyarakat luas. Serta menguatkan identitas Jakarta untuk menjadi kota Global, bahkan bila kelak tidak lagi menjadi Ibukota Indonesia,” pungkasnya.


Anggota Terkait :

Dr. H. M. HIDAYAT NUR WAHID, M.A.