image

HNW Terus Perjuangkan Kesulitan Yang Dihadapi PMI

Kamis, 09 Juni 2022 10:40 WIB

Jakarta,- Wakil Ketua MPR-RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid MA., mengatakan    antusias dan menyambut baik kunjungan anggota perlemen Malaysia.  Apalagi kunjungan itu dilakukan dalam rangka    memperkuat hubungan   parlemen Indonesia dengan parlemen Malaysia.  Dan  antara Pemerintah Indonesia dengan Kerajaan Malaysia. Terlebih karena kedua negara  memegang peranan strategis untuk membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi kawasan Asia Tenggara.  

HNW sapaan akrab Hidayat Nur Wahid juga menegaskan  bahwa   demokrasi merupakan jalan terbaik untuk mengatasi masalah yang ada. Dan  menghadirkan kemajuan serta  perdamaian di kawasan.

“Saya menyambut baik kunjungan beliau dan mendukung upaya membangun diplomasi Parlemen untuk menguatkan kedekatan di antara dua Negara dan Bangsa, bahkan bagi kawasan Asia Tenggara,” disampaikan Hidayat Nur Wahid di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR-RI Rabu (8/6/2022),  usai  menerima kunjungan kehormatan, Speaker Dewan Undangan Negeri Trengganu Dato’ Haji Yahaya bin Ali beserta delegasi

Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini menjelaskan, pengalaman berdemokrasi di kedua Negara dan kedua Partai Islam (PAS dan PKS) ini sangat penting untuk menguatkan pembuktian bahwa Islam dan demokrasi bukanlah dua hal yang bertentangan. Apalagi dalam konteks sebagai bangsa Melayu, demokrasi sejak awal sudah menjadi jati diri dengan suka bermusyawarah dan bergotong royong dalam menyelesaikan beragam permasalahan.

“Sehingga praktik demokrasi dari partai Islam baik PKS di Indonesia maupun PAS di Malaysia diharapkan menjadi bagian dari koreksi salah paham atas hubungan antara Islam dan Demokrasi, sekaligus mengoreksi pihak-pihak yang menggunakan maupun menuduhkan radikalisme dan terorisme dikaitkan dengan Islam,” sambung Hidayat.


Sampaikan Aspirasi PMI

HNW yang juga Anggota DPR-RI dapil  Jakarta II meliputi Jakarta Pusat, selatan dan  luar Negeri tidak luput menyampaikan aspirasi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berada di Malaysia. Selama ini  PMI  mengeluhkan sulitnya    mendapatkan   izin penyelenggaraan lembaga pendidikan bagi anak-anak mereka, khususnya di wilayah Semenanjung Malaysia.  Juga adanya permasalahan terkait Pekerja Migran yang memerlukan bantuan dan kepedulian dari pihak Malaysia.

“Pentingnya parlemen menjadi bagian solusi atas masalah yang muncul di antara kedua bangsa. Seperti  masalah yang dialami oleh PMI di Malaysia. Saya akan terus mengawal agar PMI bisa mendapatkan hak-haknya dengan baik, termasuk hak pendidikan bagi anak-anak mereka, sebab bila tidak diatasi maka tentu akan merugikan semua pihak,” lanjut Hidayat.

Sebelumnya, Speaker Dewan Undangan Negeri Trengganu Dato’ Haji Yahaya bin Ali mengapresiasi   perkembangan demokrasi di Indonesia. Ia juga menyampaikan beberapa pertanyaan  dan berdialog tentang praktik-praktik demokrasi di antara kedua negara. Dato’ Haji Yahaya juga mendukung gagasan HNW melalui MPR-RI dalam menginisiasi pembentukan Majelis Syura Dunia.

“Kami berdiskusi misalnya soal sistem dan praktik berdemokrasi, berkoalisi, serta soal batas usia minimal memilih, di mana di Indonesia batasannya adalah 17 tahun dan di Malaysia adalah 18 tahun. Juga soal keterlibatan Perempuan dan generasi milenial. Saya juga sampaikan upaya yang sedang dibangun oleh MPR-RI untuk memperkuat lembaga Keparlemenan Majelis Syura di kancah organisasi Parlemen Internasional melalui pembentukan Forum Majelis Syura Dunia, dan Beliau sangat mendukung hal tersebut,” ujarnya.

Dato’ Yahaya juga menyampaikan keprihatinan dengan adanya masalah PMI. Ia berjanji akan membantu penyelesaian masalahnya. Beliau juga bersedia bertemu dengan perwakilan PKS atau PMI di Malaysia untuk mencarikan solusi melalui Parlemen Malaysia.  Termasuk  untuk menghadirkan kemudahan izin penyelenggaraan lembaga pendidikan bagi anak-anak PMI.


Anggota Terkait :

Dr. H. M. HIDAYAT NUR WAHID, M.A.