image

Lestari Moerdijat: Perilaku Toleransi dan Kebersamaan di Tengah Pandemi Mesti Diapresiasi

Rabu, 06 Oktober 2021 16:33 WIB

Wakil Ketua MPR Dr. Lestari Moerdijat, SS, MM mengungkapkan bahwa jika diperhatikan dengan seksama, ternyata selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia banyak sekali perilaku-perilaku dari sebagian besar masyarakat, sangat mencerminkan nilai luhur bangsa yang tinggi seperti toleransi dan rasa kebersamaan.

“Saya sering melihat di televisi dan media sosial perilaku solidaritas luarbiasa itu, seperti ada sekelompok warga menyediakan bahan makanan, sayuran, buah-buahan digantung di perempatan gang untuk masyarakat yang membutuhkan secara gratis.  Lalu, ada lagi kebiasaan jika ada warga sedang melakukan isolasi mandiri (isoman), maka para tetangganya  akan membantu menyediakan semua keperluannya,” katanya.

Padahal, lanjut Lestari, kelompok warga yang baik hati itu juga terkena dampak pandemi. Tapi, mereka bisa terjun langsung membantu masyarakat yang lebih buruk kondisinya karena situasi yang memang sangat sulit.

“Mereka patut diapresiasi dan diteladani, karena telah mengimplementasikan nilai-nilai luhur bangsa baik disadari ataupun tanpa disadari.  Fenomena inilah yang kita harapkan terjadi dan meluas selama pandemi,” ujar Pimpinan MPR dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang biasa disapa Mbak Rerie ini, saat hadir menjadi narasumber utama secara virtual acara ‘Sosialisasi Empat Pilar  MPR RI bertema: Nahdlatul Ulama Kokoh dan Mandiri, Indonesia Makin Jaya’, Kerjasama MPR dengan PCNU Kota Kraksaan.

Sosialisasi yang digelar di aula Gedung Paseban, Kota Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (6/10/2021) dihadiri anggota MPR Fraksi NasDem Aminurokhman, Mustasyar PCNU Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo KH. Munir Kholili, Rais Syuriah PCNU KH. Abdul Wasik Hannan, Ketua PCNU KH. Shihabuddin Sholeh, dan pengurus PCNU serta masyarakat sekitar sebagai peserta.

Namun, Mbak Rerie mengatakan bahwa dirinya tidak terkejut dengan fenomena rakyat tersebut.  Ia sudah mengetahui jauh-jauh hari, tepatnya di bulan Juni tahun 2020 lalu melalui kegiatan jajak pendapat yang diinisiasinya untuk mengetahui sejauh mana pemahaman rakyat seputar pandemi.

“Secara garis besar hasilnya adalah, ternyata masyarakat sudah sangat memahami bahwa pandemi ini akan berdampak negatif kepada rakyat secara luas.  Salah satu upaya yang mesti dilakukan untuk menghadapi dan meminimalisir dampak dengan saling membantu, saling menguatkan dan mempertebal kebersamaan,” terangnya.

Lebih jauh, Mbak Rerie menegaskan bahwa nilai-nilai luhur bangsa sebenarnya sudah  tertanam dalam diri dan menjadi karakter setiap anak bangsa. Nilai luhur ini berasal dari kearifan lokal, diajarkan oleh para leluhur bangsa yang kemudian diwariskan dari generasi ke generasi sampai sekarang.  “Jadi tak aneh, rakyat Indonesia akan mudah tergerak hatinya untuk membantu saat melihat saudara setanah airnya dalam kesulitan,” tambahnya.

Melihat pentingnya bangsa ini memegang teguh nilai-nilai luhur dalam menghadapi segala kesulitan yang dialami bangsa dan negara, Mbak Rerie mengetuk hati mengajak seluruh elemen bangsa mulai dari pemerintah dan rakyat untuk lebih meningkatkan upaya bersama-sama, saling mendorong dan saling mendukung dalam menghadapi pandemi.

“Kebersamaan tersebut terbukti menunjukkan hasil.  Saat ini, kasus positif Covid-19 menunjukkan penurunan.  Jika kondisi ini dipertahankan dan ditingkatkan lagi, saya yakin penurunan kasus akan terus berjalan sampai menghilang.  Sekali lagi mari kita bergandeng tangan, teguhkanlah hati yakinlah badai pasti berlalu berganti dengan munculnya sinar mentari, udara segar dan pelangi yang berwarna untuk bangsa Indonesia,” pungkasnya.


Anggota Terkait :

Dr. LESTARI MOERDIJAT S.S., M.M.