image

Menerima Kunjungan Pimpinan IMM JakSel, HNW : Penting Kolaborasi Partai dan Ormas Demi Kebaikan Bangsa dan Negara

Selasa, 10 September 2024 17:45 WIB

Menerima Kunjungan Pimpinan IMM JakSel, HNW :  Penting Kolaborasi Partai dan Ormas Demi Kebaikan Bangsa dan Negara


Wakil Ketua MPR RI yang juga anggota DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera  Dapil Jakarta 2, meliputi Jakarta Pusat dan Selatan Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid LC., MA., mengakui  banyak menerima tamu dari berbagai kelompok masyarakat. Tetapi, Sebagian  tamu yang datang kepadanya adalah pengurus Ormas Keagamaan khususnya  Islam dan ormas kemahasiswaan, seperti Majlis Ormas Islam,  Muhammadiyah beserta  ortomnya termasuk Pemuda Muhammadiyah, dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

“Saya dekat dan kerap berkomunikasi dengan Pimpinan pusat Muhammadiyah. Saya diamanahkan sebagai Dosen Program S3 di UMJ. Sekarang saya juga diminta menjadi penasehat bagi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jakarta Selatan.  Jadi, seperti burung yang selalu bersahabat dengan   sejenisnya, manusiapun cenderung  mencari teman dengan sesamanya,” ungkap HNW.

Pernyataan itu disampaikan Hidayat Nur Wahid atau HNW saat menerima delegasi Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jakarta Selatan. Pertemuan   berlangsung di Ruang Kerja Pimpinan MPR Gedung Nusantara III, komplek MPR DPR RI Senayan Jakarta, 9/9/2024. Delegasi PC IMM Jakarta Selatan dipimpin Ketuanya Imaduddin beserta 8 pimpinan IMM lainnya.

Pada kesempatan itu IMM menyampaikan salah satu maksud dan tujuannya melakukan audiensi kepada  HNW, adalah  mengundang Wakil Ketua MPR   untuk memberikan materi pengkaderan kepada anggota IMM. Rencananya, pengkaderan IMM cabang Jakarta Selatan, itu akan diselenggarakan 10-13  Oktober 2024. HNW dianggap cocok menyampaikan materi seputar pengkaderan, karena PKS merupakan  partai kader. Diharapkan ada pengalaman yang diperoleh  HNW selama mengurus PKS dan bisa ditularkan kepada  anggota IMM.

Menjawab harapan tamunya, Hidayat Nur Wahid mengatakan, sesungguhnya pola pengkaderan antara organisasi politik Islam dengan ormas keislaman tidaklah sama. Tetapi, ada beberapa bagian yang saling berhimpitan dan memiliki kesamaan. Antara lain karena memiliki kesamaan agama yaitu Islam, rujukan kitab sucinya sama yaitu AlQur’an, dan Rasul serta nabinya juga sama, yaitu Muhammad SAW. Perjuangan kita juga sama untuk Umat dan Bangsa Indonesia di NKRI.

“Maka semestinya berbagai kesamaan  itu membuat kita bisa saling bekerjasama. Misalnya saat pelaksanaan pemilu,  ormas Islam bisa mendukung serta memilih para calon dari partai berbasis Islam. Sebaliknya, di luar masa pemilu Partai berideologi Islam  mendukung serta memperjuangkan aspirasi ormas-ormas Islam. Sebab semakin banyak jumlah anggota DPR  partai berideologi Islam, akan semakin besar pula pengaruh dan dampak positif yang akan dirasakan dan didapatkan oleh ormas-ormas Islam,” kata HNW

Rasa  saling membantu dan menguntungkan, itu   kata HNW selalu mewarnai perjalanan PKS dengan  ormas-ormas Islam di Indonesia. Pengalaman tersebut  salah satunya  terjadi pada 2012. Saat itu pemerintah akan memberlakukan kembali kepada seluruh ormas untuk hanya memakai azas Tunggal, yaitu Pancasila termasuk Muhammadiyah beserta ortomnya. Sehingga azaz Islam tidak diperbolehkan lagi untuk dipergunakan termasuk untuk Ormas Muhammadiyah dan ortom2nya. Kebijakan itu nyaris diberlakukan, karena di lembaga legislative hampir seluruh fraksi setuju kecuali PKS.

“Kalau mengikuti mekanisme voting PKS kalah, karena kami hanya sendirian. Tetapi  alhamduliLlah mereka tidak memaksakan voting. Keputusan diambil dalam perdebatan&permusyawaratan. Kami sampaikan, di Indonesia eksekutif dan legislatif, itu keduanya diurusi parpol. Presiden dicalonkan partai, demikian pula anggota DPR yang mengajukan adalah parpol.  Kalau yang penting-penting saja diurus oleh parpol dan  tidak  wajib berazaskan Pancasila, mengapa  ormas malah  tidak boleh memiliki cirinya ideologinya sendiri, seperti Islam yang pasti tidak bertentangan dengan Pancasila, mengapa malah harus diseragamkan dengan azaz tunggal? Berkat argumentasi yang diterima oleh Fraksi2 yang lain itu, pemerintah urung menetapkan azas Tunggal bagi ormas, dan selamatlah Islam sebagai asas Ormas Muhammadiyah dan ortom2nya sampai sekarang,” ungkap HNW.

Sejak itu menurut HNW semakin banyak produk legislative, khususnya hasil perjuangan partai berideologi Islam yang bermanfaat bagi umat Islam pada umumnya, dan ormas Islam pada khususnya. Termasuk hadirnya UU Pondom Pesantren. Karena UU tentang Ponpes memberi kesempatan bagi santri untuk belajar ke jenjang manapun yang lebih tinggi, termasuk melanjutkan pendidikannya di universitas umum diberbagai jurusannya. Maka kolaborasi positif antara Orpol dan Ormas termasuk Ormas Kemahasiswaan bila dilakukan dengan saling menghormati dan memperjuangkan, dan tidak saling menegasikan dan menihilkan, maka ujung2nya hanya demokrasi dan umat bangsa serta Negara yang diuntungkan”pungkas Hidayat.


Anggota Terkait :

Dr. H. M. HIDAYAT NUR WAHID, M.A.