image

Sarasehan Kepemimpinan Nasional Di Kantor PC NU Tasikmalaya, Gus Jazil: Pemimpin Bangsa Harus Memiliki Jiwa dan Kriteria Empat Pilar

Kamis, 29 April 2021 15:46 WIB



“Seorang pemimpin bangsa dan negara, ia harus memiliki jiwa dan kriteria Empat Pilar,” ujar Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid. Hal demikian diungkapkan selepas dirinya menjadi narasumber dalam sarasehan kepemimpinan nasional. Acara yang digelar di Kantor Nahdlatul Ulama (NU) Pengurus Cabang Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, 28 April 2021, selepas sholat taraweh, dengan menerapkan protokol kesehatan itu diikuti oleh ratusan orang yang berasal dari kalangan mahasiswa, pelajar, masyarakat, ulama, petani, dan politisi.

Memiliki jiwa dan kriteria Empat Pilar menurut Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu tidak bisa ditawar-tawar. Lebih lanjut dikatakan, pemimpin juga harus mempunyai integritas yang baik dan track record yang jelas. “Pemimpin juga perlu memiliki kepedulian dan ketulusan kepada bangsa dan negara,” tuturnya. Tak hanya itu ia juga harus mampu melayani rakyat sebaik-baiknya. Hal demikian menurutnya penting agar rakyat yang dipimpin bisa selamat dan sejahtera. “Di kalangan NU, pemimpin juga harus mewarisi darah ulama,” tambahnya.

Dalam rangkaian acara Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang lebih dikenal dengan Empat Pilar MPR, pria kelahiran Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu mengingatkan kepada peserta bahwa negara Indonesia ini merupakan warisan dari para ulama. “Empat Pilar juga bagian dari ijtihad dari para ulama pendiri bangsa,” ungkapnya. Sebab sebagai warisan ulama maka Empat Pilar wajib untuk terus diperjuangkan, dilestarikan, dan diwujudkan agar tercipta Indonesia yang adil makmur dan sejahtera.

Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia itu mengatakan Empat Pilar merupakan rukun berbangsa dan bernegara. Sebagai rukun maka Empat Pilar sangat vital bagi keberlangsungan Indonesia. “Bila salah satu rukun yang ada roboh, maka bangsa ini bisa runtuh,” paparnya. Dari sinilah membuat Jazilul Fawaid mengajak kepada semua untuk mengimplementasikan Empat Pilar dalam kehidupan.

Kehadiran Jazilul Fawaid ke kota yang disebut Priangan Timur itu juga bagian dari Safari Ramadan. Selama safari, Majalengka, Ciamis, Tasikmalaya, dan Garut dikunjungi. Makna dan pentingnya bulan ramadan disampaikan kepada para peserta. Dikatakan bulan puasa merupakan bulan yang istimewa bagi ummat Islam dan bangsa Indonesia. Saat bulan ramadan, ummat Islam meningkatkan amalan ibadah dengan harapan mendapat limpahan rahmat, berkah, kebahagiaan, dan ampunan dosa dari Allah. “Bulan ramadan juga bulan istimewa bagi bangsa Indonesia sebab pada bulan ini kita merdeka,” tuturnya. “Kita merdeka pada tanggal 17 Agustus atau 9 Ramadan,” tambahnya. Merdeka di bulan puasa diakui oleh Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu sebagai bukti bahwa bangsa ini diberkahi oleh Allah SWT.


Anggota Terkait :

Dr. H. JAZILUL FAWAID, SQ., M.A.