image

Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, HNW Ajak Pimpinan BMIWI Lanjutkan Peran Ibu Bangsa Untuk Wujudkan Cita-Cita Indonesia Merdeka

Jumat, 19 Mei 2023 19:22 WIB

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA mengatakan bahwa Indonesia tidak hanya didirikan oleh para kaum laki-laki (founding fathers), tetapi juga ada banyak keterlibatan wanita (_founding mothers_), sehingga sangat penting untuk organisasi kewanitaan termasuk yang Islam di Indonesia untuk menghayati hal tersebut agar bisa melanjutkan peran dan berkontribusi mewujudkan cita-cita Indonesia Merdeka, dengan mengawal agar arah bangsa sesuai dengan Pancasila dan cita-cita para Bapak dan Ibu Pendiri Bangsa. Hal tersebut disampaikan oleh Hidayat Nur Wahid saat memaparkan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang digelar bersama dengan Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia (BMIWI) di Jakarta, Kamis (18/5).

HNW sapaan akrabnya mengatakan bahwa selain para pahlawan wanita yang ikut berperang melawan Belanda jauh sebelum Indonesia Merdeka, sesungguhnya ada pula beberapa wanita pejuang yang menjadi anggota dan ikut rapat dalam Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK). “Mereka adalah para Ibu Bangsa atau _founding mothers_ karena terlibat dalam pembahasan ideologi negara dan cita-cita Indonesia merdeka, serta terlibat aktif dalam penyusunan UUD 1945 yang kemudian dijadikan sebagai konstitusi kita,” ujarnya.

Beberapa wanita yang dimaksud adalah Maria Ulfah dan Roro Sukaptinah. HNW mengatakan bahwa kontribusi _founding mothers_ ini tidak kalah dengan para _founding fathers_, terutama di antaranya terkait isu-isu hak asasi manusia yang disampaikan oleh Maria Ulfah, seorang perempuan Indonesia pertama yang meraih gelar sarjana hukum (_meester in de rechten_) dari Universitas Leiden, Belanda. Para wanita ini sangat aktif berkontribusi dan berorganisasi sejak muda. Bahkan, memiliki kedekatan dengan organisasi keIslaman. Maria Ulfah pernah mengajar di AMS Muhammadiyah dan RR Sukaptinah merupakan pengurus organisasi Aisiyah Muhammadiyah. “Jadi, dua tokoh inspiratif ini sangat cocok menjadi rujukan organisasi BMIWI,” tukasnya.

Ke depan, HNW berharap agar para wanita yang aktif di BMIWI juga dapat berperan meneruskan perjuangan para wanita lainnya dalam menciptakan Indonesia yang makmur dan sentausa berdasarkan Pancasila, sesuai cita-cita yang disepakati para _Founding Fathers and Mothers_. “Sehingga sangat penting untuk memahami Pancasila dengan baik benar, secara historis maupun substansinya. Karena belakangan ada saja oknum-oknum yang teriakannya: Saya Pancasila, tapi perilakunya justru tidak sesuai dengan Pancasila. Mereka menyelewengkan Pancasila,” tegas HNW.

“Mereka bilang, Saya Pancasila, tapi malah narasi dan kebijakannya nyinyir terhadap agama atau bahkan membela-bela LGBT atau laku ateistis. Padahal keduanya jelas tidak sesuai dengan Sila 1 dari Pancasila. Ada juga yang bilang Saya Pancasila, tapi memecah belah bangsa. Atau berlaku tidak adil dengan membiarkan terus terjadinya kesenjangan sosial dan ekonomi. Itu jelas bertentangan dengan sila ketiga dan ke 5, begitu seterusnya,” tuturnya.

Selain Pancasila, lanjut HNW, ada pula tiga pilar lainnya yang perlu dipahami, yakni NKRI, UUD NRI 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika. “Sangat penting untuk memaksimalkan peran organisasi termasuk organisasinya para Perempuan Muslimah seperti BMIWI, agar bisa aktif menjaga dan melaksanakan Pancasila dan UUD NRI 1945, juga untuk meluruskan arah kiblat bangsa, apabila ada kebijakan atau regulasi yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD NRI 1945. Ini sangat bisa dilakukan, misalnya melalui mekanisme _judicial review_ baik di Mahkamah Konstitusi (MK) atau Mahkamah Agung (MA),” ungkapnya. Hadir dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini pimpinan dari BMIWI yaitu Dewan Penasihat dan Pendiri BMIWI Dra. Hj. Zubaidah Muchtar, Ketua Presidium BMIWI Dr. Hartini Salama, M.M., Sekretaris Jenderal BMIWI Dr. Yossy Nurul H., M.Si., bersama pimpinan dari 35 Ormas Perempuan Muslimah tingkat Nasional. “Mereka antusias dan mengaku mendapatkan pencerahan-pencerahan yang akan ditindaklanjuti. Acara yang diakhiri dengan dialog dan tanya jawab itu pun berakhir dengan yang terbaik, Alhamdulilah,” tutup HNW.


Anggota Terkait :

Dr. H. M. HIDAYAT NUR WAHID, M.A.