image

Dampak Bila Tak Memahami Sila-sila Pancasila

Jumat, 05 Juni 2015 08:08 WIB

Ketua Badan Sosialisasi MPR Ahmad Basarah tampil sebagai pemateri pertama pada ToT yang berlangsung di hotel Horizon Palembang, 5 Juni 2015. Ia menyampaikan materi berjudul: Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila sebagai ideologi negara, Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, dan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum.


Menurut Basarah, yang terjadi di masyarakat kita, tak jarang hafal sila-sila Pancasila namun tidak memahami makna dari sila-sila Pancasila. Survei yang dilakukan oleh sebuah harian terkemuka di Indonesia membuktikan bahwa 70% siswa SMP dan SMA tidak memahami sila-sila Pancasila, dan 45% tidak hafal Pancasila.


Apa yang akan terjadi bila bangsa ini tidak hafal Pancasila dan tak tahu makna sila-sila Pancasila? Menurut Basarah,  kita kehilangan kompas dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Politisi Pancasila kelahiran 1968 ini lalu menunjuk beberapa contoh akibat kita tak memahami sila-sila Pancasila.


Secara ekonomi bangsa kita dijajah oleh bangsa asing. Ekonomi pasar berkembang pesat, dan ekonomi kerakyatan ditinggalkan. Akibatnya, "Bangsa kita menjadi bangsa kuli dari bangsa lain," ungkap Basarah. Buktinya, semua produk yang kita pakai sehari-hari tak satu pun produk Indonesia, semua produk asing.


Dampak lainnya, kata Basarah, kita menganut demokrasi  liberal, bukan demokrasi musyawarah mufakat seperti diinginkan Pancasila. Demokrasi liberal lebih menganut prinsip keuangan yang berkuasa. Maka tak heran kalau tidak sedikit kepala daerah yang terpilih dalam Pilkada terpaksa berusan dengan hukum.


Dampak lain dari proses liberalisasi ekonomi dan politik, menurut Basarah, adalah merebaknya paham Islam radikal seperti yang berkembang di Timur Tengah, yaitu paham Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). 


Untuk memberikan pemahaman terhadap sila-sila Pancasila ini, maka MPR -- sebagai pengemban amanat UUD MD3 -- menerus sosialisasi yang digagas oleh Taufik Kiemas, Ketua MPR periode 2009 - 2014. Salah satunya bekerjasama dengan Kopertis se Indonesia menyelenggarakan ToT, dan kali ini berlangsung di Palembang.