image

Pagelaran Kuda Lumping Di Siboli

Sabtu, 04 November 2017 14:00 WIB

Siboli (Singorojo, Boja, dan Limbangan), tiga kecamatan di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, merupakan gudang kesenian tradisional Kuda Lumping atau nama lainnya Kuda Kepang. Hampir setiap desa dari 16 desa Kecamatan Limbangan, misalnya, memiliki grup Kuda Lumping. Bahkan satu desa, seperti Desa Kedung Boto, terdapat lima grup Kuda Lumping.

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sangat apresiasi twrhadap kesenian tradisional yang berkembang di daerah-daerah di Indonesia. Caranya dengan memilih pagelaran seni budaya sebagai salah satu metode sosialisasi Empat Pilar MPR, selain melakukan sosialisasi dengan  metode Focus Group Diacussion (FGD), lomba cerdas cermat (LCC), Kemah Empat Pilar dan sebagainya.

Nah itulah yang berlangsung di Lapangan Desa Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (4/11/2017). "Inilah untuk pertama kalinya MPR menyelenggarakan pagelaran Kuda Lumping dari sekian banyak pagelaran seni budaya yang telah diselenggarakan oleh MPR," kata Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah, SE., MM., selaku ketua penyelenggara Pagelaran Kuda Lumping di Desa Limbangan ini.

Acara sosialisasi Empat Pilar yang dikemas dalam bentuk seni budaya ini, kata Siti Fauziah lebih lanjut, juga bertujuan untuk melestarikan seni budaya daerah sebagai salah identitas Indonesia. "Selain bertujuan agar supaya seni budaya dikenal oleh anak-anak muda," ujar Siti Fauziah.

Pagelaran Kuda Limping di Desa Limbangan ini dibuka oleh anggota MPR RI Fraksi Nasdem, Drs. Fadholi, atas nama pimpinan MPR. Disaksikan oleh Bupati  Kendal yang diwakili oleh staf ahli bidang SDM Astuti Watiningrum, S.Sos.; Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah; Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan dan Layanan Informasi Muhamad Jaya, S.IP.; Kepala Bagian Pengawasan Rharas Esthining Palupi, SH., MH.; serta para kepala desa dari tiga kecamatan (Siboli), para ketua kelompok tani di Siboli, dan ratusan masyarakat setempat.

Fadholi yang juga pimpinan Badan Anggaran (Banggar) MPR dalam sambutannya menyatakan, diselenggarakannya pagelaran Kuda Lumping ini dengan maksud agar ketenteraman terjaga, khususnya di Kecamatan Singorojo, Boja, dan Limbangan. "Kita harus senantiasa menjaga kerukunan," ujar Fadholi, sebagaimana  filosofi yang terkandung dalam kesenian kuda lumping, antara lain menjaga kekompakan,   sinkronisasi antata penari dan musik. "Dengan harapan kita terus menjaga kekompakan dan menjaga NKRI dalam mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika," kata Fadholi.

Pagelaran Kuda Lumpinh di Desa Limbangan ini menampilkan empat grup dari dua kecamhatan. Keempat grup itu adalah: Krido Mudho dari Desa Purwogonso Boja, Turonggo Wahyu Budoyo dari Desa Deles, Turonggo Mudho dari desa Semanding, dan Grup Rampak Condro Budoyo dari Desa Tambalsari. Pagelaran yang dimulai pagi hari itu berlangsung hingga sore ini, meski berlangsung di tengah rintikan hujan.