image

Rektor Universitas Brawijaya: Sosialisasi Empat Pilar Perlu IT

Sabtu, 05 Maret 2016 09:00 WIB

Penyampaian materi sosialisasi Empat Pilar MPR RI dan mata kuliah umum (MKU) di perguruan tinggi (Bahasa Indonesia, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Agama) harus dikemas semenarik mungkin dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI) dan animasi.

"Materi dibuat menarik dengan teknologi informasi seperti dengan animasi. Materi dikemas sedemikian rupa. Sebab, ketika diberi materi sosialisasi atau MKU banyak peserta yang tidak konsentrasi dan tidur karena penyampaian yang tidak menarik," kata Rektor Universitas Brawijaya Prof Dr Ir Muhammad Bisri MS, dalam Pembukaan Training of Trainers (ToT) Empat Pilar MPR RI untuk para dosen perguruan tinggi se kota dan kabupaten Malang, di Malang, Jumat malam, 4 Maret 2016.

Menurut Bisri, sosialisasi Empat Pilar MPR sangat penting untuk menanamkan rasa cinta Tanah Air. Namun, pada kenyataannya, penanaman wawasan kebangsaan itu cukup berat khususnya di kalangan mahasiswa. "Wawasan kebangsaan di kalangan mahasiswa semakin merosot. Semakin lama bertambah surut. Mereka lebih asyik bermain IT," ujarnya.

Bisri memberi contoh banyak hal yang aneh-aneh dilakukan mahasiswa. Misalnya, menyelenggarakan seminar LGBT. "Saya larang seminar itu. Saya malah mendapat petisi dari ratusan mahasiswa, tapi tetap saya larang," katanya.

"Ada lagi mahasiswa yang memakai lambang "palu arit". Ketika saya tanya jawabannya hanya iseng," katanya lagi. "Belum lagi soal asusila dan paham atau ideologi lain".

Untuk kembali memiliki rasa cinta Tanah Air, lanjut Bisri, perlu penyampaian sosialisasi Empat Pilar dan materi MKU di perguruan tinggi dengan cara yang menarik. "Teknologi dalam penyampaian materi sosialisasi itu perlu diperbaiki," ucapnya.