image

Sosialisasi Empat Pilar MPR Kepada PPK Kosgoro 1957

Rabu, 19 Oktober 2016 12:00 WIB

Jakarta - Wakil Ketua MPR RI Mahyudin membuka secara resmi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada Pimpinan Pusat Kolektif dan anggota Kosgoro 1957, di ruang sidang utama gedung Nusantara V, Kompleks gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (19/10).

Hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 Agung Laksono, Ketua Fraksi Golkar MPR RI Rambe Kamarul Zaman, anggota MPR RI Golkar Syamsul Bachri dan Azhar Romli serta ratusan anggota Kosgoro 1957 serta Himpunan Mahasiswa Kosgoro.

Dalam sambutannya, Mahyudin mengatakan bahwa latar belakang kegiatan Sosialisasi Empat  Pilar MPR RI selain sudah merupakan pelaksanaan amanah UU No. 17 Tahun 2014, juga diltar belakangi tantangan kebangsaan yang dihadapi bangsa ini baik dari dalam maupun dari luar.

“Tantangan tersebut antara lain adalah masih lemahnya penghayatan dan pengamalan agama serta pemahaman agama yang sempit sehingga banyak bermumculan paham-paham radikal yang megajak orang menjadi teroris dan menjadi pelaku bom bunuh diri.  Kadang-kadang ada sebagian pelaku yang mempermainkan agama untuk mencuci otak orang lain untuk melakukan apa yang diinginkan pelaku dengan dasar agama yang dipersepsikan sendiri,” katanya.

Diutarakan Mahyudin, semua anak bangsa harus menyadari, Indonesia adalah negara NKRI yang memiliki keragamam yang sangat luar biasa besar.  Ada enam agama besar yang dipeluk rakyat Indonesia dan diakui negara yakni, Islam, Kristen (Protestan), Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu.  Masing-masing agama memiliki tara cara beribadah masing-masing.

Karena perbedaan mendasar itulah, maka jangan sejaki-kali mencampur adukan agama dan politik dan sebaliknya apalagi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jika urusan soal agama maka masing-masing berpedoman kepada agamanya masing-masing.  Tapi,  kalau soal negara maka harus berpegang kepada Pancasila sebagai alat pemersatu.

“Seperti pra pelaksanaan Pilkada serentak ini.  Belum apa-apa sudah gaduh.  Pilkada sekarang kental sekali agama dibawa-bawa ke ranah politik, jika dipaksakan akan terjadi konflik antar rakyat.  Dalam  politik dan berbangsa bernegara kita harus berpedoman kepada Pancasila sebagai alat pemersatu,” pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Agung Laksono sangat mengapresiasi penyelenggaraan sosialisasi empat pilar MPR kepada Kosgoro 1957.  Misi dan tujuan sosialisai empat pilar MPR sangat sejalan dengan apa yang menajdi visi Kosgoro terutama ditujukan kepada generasi muda yakni melakukan deradikalisasi yang saat ini makin marak di Indonesia.

“Radikalisasi ujungnya pasti melakukan kekerasan entah itu aksi terorisme atau yang lainnya.  Kekerasan tidak akan pernah menyelesaikan masalah sampai kapanpun, malah kekerasan akan menimbulkan masalah baru.  Pemahaman Pancasila yang baik akan mampu mengikis upaya-upaya masuknya paham-paham radikal,” katanya./der