image

Gerakan "Ini Baru Indonesia"

Senin, 01 Juni 2015 20:20 WIB

"Ini Baru Indonesia" adalah gerakan yang dicanangkan MPR untuk Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang menjadikan nilai-nilai luhur bangsa sebagai budaya, dan menjadi periiaku dalam kehidupan sehari-hari.

Berbicara dalam program Spesial Empat Pilar MPR RI yang ditayangkan "Berita Satu TV" Senin malam, 1 Juni, pukul 20.00 - 20.30 WIB, Ketua MPR RI DR (HC) H. Zulkifli Hasan menjelaskan secara panjang lebar mengenai gerakan "Ini Baru Indonesia" ini.

Ini Baru Indonesia, menurut Zulkifli Hasan, adalah kegiatan sosialisasi yang dikemas dengan cara kreatif, mudah dipahami oleh sumua pihak, sehingga masyarakat akan merasakan: Inilah nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang harus kita budayakan, yang harus menjadi perilaku kita sehari-hari.

Dalam acara yang dipandu oleh host Indri Sukardi itu, Zulkifli memberi contoh aplikasi sederhana dari gerakan Ini Baru Indonesia. Sekarang ini, jelas Zulkifli, lagi ramai soal ijasah palsu. Misalnya, ada profesor menggunakan ijasah palsu, ada pula kampus melakukan jual beli ijasah ilegal. "Tentu Ini Bukan Indonesia, itu jauh dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia," katanya.

Nah, bagaimana yang Indonesia, lanjut Zulkfli, untuk memperoleh ijasah seseorang (pelajar)  harus belajar sungguh-sungguh, belajar mati-matian, harus berprestasi, lulus cumlaude,  bahkan kalau bisa mendapatkan penghargaan dari luar negeri. Ini Baru Indonesia.

Contoh lainnya, kalau anggota DPR berkelahi, lempar-lempar kursi, itu bukan Indonesia. Baru disebut Indonesia kalau mereka melakukan musyawarah mufakat, berdebat dengan penuh kesantunan, sesuai etika, intelek, mengeluarkan ilmunya dalam bentuk gagasan-gagasan, yang akhirnya menciptakan kesepakatan.
 
Mengenai musyawarah mufakat, jelas politisi Partai Amanat Nasional ini, musyawarah mufakat  seperti menghilang dari sistem demokrasi kita. Musyawarah mufakat diterjemahkan satu orang satu suara, voting. "Pokoknya tarung, berkelahi. Nah, ini kan ekses," ungkap Zulkifli.

Untuk menghilang ekses itu, menurut Zulkifli, maka kita akan kembalikan, perlu  diluruskan. "Kita punya Pancasila, kita UUD NRI Tahun 1945. Mari kita ikuti nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Musyawarah mufakat, gotong royong, kebersamaan, saling menghormati, saling menghargai. Itulah budaya kita," kata Zulkifli Hasan.

Voting, menurut Zulkifli, tidak dilarang, tapi itu pilihan paling akhir. Sebelum melakukan voting, utamakan musyawarah mufakat, gotong royong, menganut asas kekeluargaan. "Kami di MPR nggak mau voting. Dan, sampai hari ini aman-aman saja," ujar zulkifli.