image

Ma’ruf Cahyono Buka Turnamen Catur ”Banyumas Cup 2019”

Senin, 16 Desember 2019 09:50 WIB

 

Ma&singlequote;ruf Cahyono membuka turnamen catur &doublequote;Banyumas Cup 2019&doublequote; di Balai Kelurahan Purwokerto Wetan, Purwokerto, Minggu (15/12/2019). Turnamen catur terbesar di Banyumas khusus untuk pelajar dan warga Banyumas ini diikuti sekitar 140 peserta dari wilayah-wilayah kecamatan di Banyumas.

&doublequote;Banyumas memiliki potensi pecatur muda khususnya putri. Prestasi ini harus dipertahankan dan dijaga. Karena itu event atau turnamen seperti ini perlu terus dilakukan,&doublequote; katanya usai membuka secara resmi turnamen catur kerjasama antara Banyumas Bishop Club (B2C) dengan The Cahyono Institut.

Menurut Ma&singlequote;ruf, mempertahankan prestasi yang sudah diraih lebih sulit. Apalagi lawan juga melakukan persiapan. &doublequote;Karena itu tryout seperti ini perlu terus dilakukan. Potensi pecatur muda kalau diasah terus tentu akan menghasilkan atlit-atlit catur yang membanggakan bagi Banyumas dalam lingkup nasional,&doublequote; kata Ma&singlequote;ruf yang juga Direktur The Cahyono Institut.

Dalam kaitan itu, The Cahyono Institut sebagai lembaga yang bergerak di bidang sosial, kemanusiaan, dan keagamaan ingin ikut mengambil peran untuk menggali bibit-bibit pecatur muda di Banyumas. &doublequote;Kita melakukan kerjasama dengan Banyumas Bishop Club dalam rangka ingin mengetahui bibit pecatur dari usia dini 11, 12, dan 13 tahun sampai yang senior dengan harapan potensi-potensi yang bagus khususnya catur di Banyumas bisa tergali dengan pertandingan dan try out untuk meningkatkan keterampilan mereka semua,&doublequote; kata pria kelahiran Bamyumas ini.

Selain itu, Ma&singlequote;ruf menambahkan upaya-upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa terkait juga dengan potensi-potensi yang ada dari generasi muda, termasuk membangun nasionalisme di kalangan generasi muda. &doublequote;Ini adalah tanggungjawab kita semua. Pembangunan nasionalisme bukan hanya dalam tataran tahu dan paham tapi juga melalui cara-cara yang variatif dan inovatif. Para pecatur muda, olahragawan muda dan lain-lain perlu melakukan orientasi kebangsaan melalui bidang-bidang yang ada,&doublequote; ujarnya.

Dengan stimulan kegiatan ini, Ma&singlequote;ruf berharap rasa nasionalisme terbangun dari proses belajar dan kegiatan-kegiatan konkrit seperti ini. &doublequote;Anak-anak yang sekarang bertanding akan merasa terpanggil bahwa meraih prestasi untuk daerah adalah bagian juga dari nasionalisme,&doublequote; tuturnya.

Secara simbolis Ma&singlequote;ruf Cahyono melangkahkan bidak catur sebagai tanda dibukanya secara resmi turnamen catur ini. Selanjutnya Ma&singlequote;ruf menyaksikan pertandingan catur cepat antara pecatur cilik Zaidan Doni (peraih medali emas dalam kejuaraan catur tingkat nasional) dengan Salsabila (peraih medali emas pekan olahraga sekolah madrasah/Porsema).