image

Mahyudin Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Di SMAN 6 Balikpapan

Senin, 21 November 2016 11:20 WIB

Dalam rangkaian kunjungan kerja di Kalimantan Timur, Wakil Ketua MPR Mahyudin, ST, MM, menyambangi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (21/11/2016). Selain menyampaikan sosialisasi Empat Pilar MPR Ri, Mahyudin juga memotivasi para siswa.

Sosialisasi Empat Pilar MPR ini dihadiri ratusan siswa. Tampil sebagai narasumber sosialisasi adalah M. Shofwat Hadi (anggota DPD dari Kalimantan Selatan) dan El Nino M Husein (anggota MPR dari Fraksi Partai Gerindra).

Memberi pengantar sosialisasi ini Mahyudin mengungkapkan dua hal yaitu tentang wewenang dan tugas MPR dan memotivasi para siswa untuk mencapai keberhasilan dalam hidup. Mahyudin menegaskan bahwa sosialisasi Empat Pilar MPR sangat penting diketahui para siswa.

"Kehadiran kita di tempat ini, para siswa bisa belajar dengan tenang, adalah karena para pendiri bangsa yang mendirikan negara ini berdasarkan Pancasila. (Keadaan)  kita belum tentu seperti sekarang ini tanpa Pancasila," kata Mahyudin.

Karena itu, lanjut Mahyudin, sosialisasi Empat Pilar MPR ini (Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI tahun 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara) sangat penting. "(Sosialisasi) Ini sangat penting. Namun, sayangnya, banyak yang memandang Pancasila dengan sebelah mata. Pancasila dianggap kuno," imbuhnya.

Mahyudin membandingkan keadaan Indonesia yang berdasarkan Pancasila dengan keadaan di Suriah dan Irak yang sedang perang saudara. Di Mosul ribuan warga mengungsi karena akan diserang. "Apakah kita yakin Indonesia tidak akan perang saudara? Siapa yang bisa menjamin? Kita juga tidak ingin seperti itu. Karena itu kita harus mempertahankan negara ini. Caranya dengan memberi pemahaman Empat Pilar MPR," paparnya.

Berikutnya Mahyudin menjelaskan tentang wewenang MPR seperti disebutkan dalam konstitusi yaitu mengubah dan menetapkan UUD, melantik presiden dan wakil presiden, memberhentikan presiden dan wakil presiden. Sedangkan tugas MPR tertuang dalam UU No 17 Tahun 2014 diantaranya mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI tahun1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika dan melakukan kajian sistem ketatanegaraan.

Pada bagian lain Mahyudin memotivasi para siswa untuk berhasil dengan memberi contoh perjalanan hidupnya sejak kecil hingga menjadi wakil bupati, bupati, kemudian anggota DPR dan puncaknya sebagai wakil ketua MPR. "Dalam sejarah parlemen, saya adalah wakil ketua MPR pertama dari Kalimantan Timur. Jadi tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Semuanya mungkin. Kalian harus bisa lebih baik dari saya. Caranya bekerja keras, berusaha, dan berdoa. Kita harus percaya diri, berbuat dan bekerja yang terbaik. Bila gagal tidak boleh frustasi," pungkasnya.