image

Mewujudkan Janji-janji Kebangsaan

Senin, 01 Juni 2015 20:21 WIB

Pada saat tampil dalam program Spesial Empat Pilar MPR yang ditayangkan stasiun televisi swasta Berita Satu TV, Senin malam, 1 Juni, pukul 20.00 - 20.30 WIB, Ketua MPR RI DR (HC) H. Zulkifli Hasan juga menjelaskan tentang janji-janji kebangsaan, seperti sering ia sampaikan di berbagai kesempatan.

Janji-janji kebangsaan, jelas Zulkifli Hasan, termaktub dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945. Pertama, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; Kedua, memajukan kesejahteraan umum; Ketiga, mencerdaskan kehidupan bangsa; dan keempat, ikut melaksanakan ketertiban dunia, berdasarkan kemerdekaan abadi dan keadilan sosial.

"Itulah janji-janji kebangsan yang harus sungguh-sungguh kita wujudkan," ungkap Zulkifli dalam dialog yang dipandu oleh host Indri Sukardi itu. Maka, dalam setiap kesempatan Zulkli selalu mengingatkan bahwa bangsa Indonesia ini luar biasa. Founding father pada 18 Agustus sudah sepakat, kita punya Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Dengan kesepatakan itu, lanjut Zulkifli Hasan, kita sudah menyatakan selamat tinggal perbedaan, apa pun agama, apapun suku, ras, kelompok, atau siapapun dia tak jadi persoalan. Kita adalah Indonesia. Punya hak sama, berhak menjadi apapun di negeri ini, bebas, agamamu agamamu, agamaku agamaku, saling menghormati.

Fokus dan tantangan kita sekarang, menurut Zulkifli, mengurangi perbedaan kaya miskin atau mengurangi kemiskinan. Lalu, sumber daya manusia kita tidak boleh kalah dibanding Malaysia, Singapura, atau Thailand. Kita harus mencerdaskan anak bangsa melalui  pendidikan. "Pokoknya, kita harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi," katanya.

Tantangan lainnya, menurut Zulkifli, pemerintah harus menciptakan lapangan pekerjaan. Tidak boleh ada anak bangsa yang nganggur, harus ada kesempatan kerja, harus ada lowongan pekerjaan.

Berikutnya adalah mewujudkan tata pemerintahan yang baik, god governance. Calon bupati atau gubernur bila menang dalam Pilkada harus mengurus seluruh rakyatnya. Tidak boleh hanya mengurus para pendukungnya saja, sementara pihak yang kalah tak diurus.