image

MPR Sosialisasikan Pancasila Lewat "Ini Baru Indonesia"

Minggu, 31 Mei 2015 20:41 WIB

MPR akan melakukan sosialisasi nilai-nilai Pancasila dengan cara yang kreatif dan mudah dengan memberikan contoh-contoh. 


"Kita tidak menjelaskan tentang Pancasila, tetapi memberikan contoh-contoh," kata Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam perbincangan dengan wartawan di rumah makan "Mak Nyak" Blitar, Minggi malam 31 Mei 2015.


Penjelasan Ketua MPR itu berkaitan dengan gerakan "Ini Baru Indonesia" yang akan di-launching dalam peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni, di Alun-Alun kota Blitar, Senin 1 Juni 2015. Launching ini akan disaksikan Presiden Joko Widodo.


Menurut Zulkifli Hasan, model ceramah-ceramah tentang Pancasila kepada generasi muda kurang berhasil. "Sekarang kita kemas dengan cara yang kreatif dan mudah, yaitu dengan memberi contoh-contoh," jelasnya.


Zulkifli memberi contoh cara yang kreatif dan mudah seperti spanduk-spanduk "Ini Baru Indonesia" yang bertebaran di kota Blitar. Misalnya, spanduk bertuliskan "Berhenti Berseteru, Mulailah Bersatu", "Berhenti Menang Sendiri, Mulailah Berbagi", dan lainnya.


"Jadi kalau tawuran itu bukan Indonesia, tapi kalau gotong royong itu baru Indonesia, voting itu bukan Indonesia, tapi kalau musyawarah itu baru Indonesia," katanya.


Zulkifli mengatakan Indonesia memiliki nilai-nilai luhur. Namun sejak reformasi (selama 17 tahun) kita kehilangan nilai-nilai luhur itu. Dia mencontohkan DPRD Jakarta yang selalu ribut dengan gubernur tidak mencerminkan nilai-nilai luhur Indonesia. 


"Misalnya ketemu rakyat tapi memakai Bentley. DPR yang sebentar-sebentar voting. Kepatutan kita sudah hilang," ujarnya.


Gerakan "Ini Baru Indonesia" ingin mengembalikan nilai-nilai luhur itu. "Sosialisasi melalui contoh, tidak dengan memberi ceramah, atau menggurui, tapi dengan contoh yang ringan sehingga dapat dipahami," katanya.