image

My Journey Mencari Mata Air

Kamis, 21 Januari 2016 15:50 WIB

Era reformasi yang dimulai pada 1998 menimbulkan banyak perubahan. Mulai dari kebebasan berekpresi hingga perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sayangnya perubahan itu tidak seluruhnya bernilai positif. Ada juga sebagian pengaruh reformasi itu yang bernilai negatif. Antara lain, hilangnya ruh kebangsaan, lunturnya rasa nasionalisme juga rusaknya lingkungan, termasuk kawasan hutan.

Pernyataan itu disampaikan Ketua MPR RI  Zulkifli Hasan dihadapan rombongan Yayasan Garuda Nusantara, saat mereka melakukan audiensi. Pertemuan itu berlangsung di Ruang Ketua MPR, pada Kamis (21/1). Pada kesempatan tersebut rombongan Yayasan Garuda Nusantara dipimpin ketua Ully Hary Rusady. Ikut serta dalam pertemuan tersebut adik Ully, Paramitha Rusady.  

Kerusakan lingkungan pasca Reformasi menurut Zulkifli terjadi dengan sangat masif. Karena itu kita membutuhkan banyak relawan dan pecinta alam, seperti yang selama ini sudah dilakukan Ully Sigar Rusady. Selain itu, para pecinta alam serta relawan lingkungan kata Zulkifli  tidak boleh menyerah. Teruslah bekerja keras menyelamatkan bumi.  

Selain itu Ketua MPR juga mengatakan, dulu sebelum reformasi,  MPR merupakan  lembaga tertinggi negara dengan tugas-tugas yang sangat banyak. Namun kini sebagian tugas itu sudah tidak dimiliki MPR. Tersisa tiga tugas saja yang masih dimiliki MPR. Yaitu mengubah UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, mengangkat dan menurunkan Presiden serta Wakil Presiden. Serta menjaga san memupuk semangat serta jiwa kebangsaan. 

Pada kesempatan tersebut Ully Rusady memperlihatkan sebuah film layar lebar berjudul My Journey Mencari Mata Air yang  diproduksi Yayasan Garuda Nusantara. Film itu berkisah tentang perjalanan anak kecil yang ingin tahu mata air,  lalu si anak pun mencari mata air. 

Setelah 38 tahun berkiprah dalam menjaga lingkungan menurut Ully baru kali ini pihaknya bisa membuat flm tentang lingkungan.  Ini dilakukan karena Yayasan Garuda Nusantara merasa perlu melakukan komunikasi melalui media film layar lebar. Rencananya mulai Maret nanti, fil My Journey Mencari Mata Air akan diputar di 4000 desa diseluruh Indonesia.