image

Nur Wahid: Tak Ada Kebebasan Hidayat Yang Tidak Terbatas

Senin, 26 Januari 2015 15:10 WIB

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menjadi pembicara dalam public discussion dengan tema “Freedom of Speech and Expression is not Without Limit?” di Kantor Pengurus Pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin 26 Januari 2015. Selain Hidayat Nur Wahid, pembicara lain dalam diskusi publik ini adalah Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Esti Handayani dan intelektual muda Muhammadiyah, Andar Nurbowo.

Dalam diskusi publik itu, Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa tidak ada sesuatu yang tanpa batas. Dia mencontohkan dalam olahraga yang paling sportif pun ada batasan-batasan. Misalnya, dalam pertandingan tenis Australia Terbuka. Penonton boleh bersorak mendukung masing-masing pemain. Tetapi ketika pemain melakukan serve, semua penonton terdiam. Itulah “batas-batas” sehingga kebebasan ekspresi penonton pun dibatasi.

Begitu pula dalam dunia politik dan demokrasi ada batasan-batasan, koridor, dan aturan-aturan yang harus dipatuhi. “Dalam dunia olahraga dan dunia politik ada batas-batas dan aturan yang kita sepakati. Semua bisa menerima batas-batas itu dengan baik,” kata Hidayat.

Diskusi Publik yang diselenggarakan PP Muhammadiyah ini merespons insiden yang terjadi pada 7 Januari lalu. Dua orang tiba-tiba menyerang kantor redaksi media satire di Paris, Perancis, Charlie Hebdo. Serangan itu menewaskan pemimpin redaksi media tersebut dan 11 orang lainnya termasuk seorang polisi. Motif serangan adalah kartun satire di media itu yang menggambarkan Nabi Muhammad SAW.

Menurut Hidayat, kasus itu merupakan ujian bagi bagi warga bangsa dunia, bagaimana menyelaraskan antara kebebasan berekspresi dan tanggung jawab. Antara kebebasan berekspresi yang absolute dengan kebebasan berekspresi yang bertanggung jawab. Kasus tersebut juga menunjukkan pangkal persoalan adanya ketidakadilan. “Karena itu solusinya adalah tegakkan keadilan untuk mencegah radikalisme dan terorisme,” ujarnya.