image

Oso : Jaga Sumber Daya Alam, Jangan Sampai Jatuh Ke Tangan Pihak Asing

Jumat, 23 Oktober 2015 23:35 WIB

Kalimantan Barat, adalah provinsi yang menjadi salah halaman muka bangsa Indonesia.  Di provinsi ini terdapat sumber daya alam yang begitu besar. Ada sekitar 1001 tanaman langka asli Kalbar yang tidak ditemukan dinegara lain. Juga ada sekitar 1,8 milyar ton bauksit yang belum tergali dan masih terdapat di bumi Kalbar. 

Namun,  potensi sumber daya alam yang begitu besar, itu harus dikelola dengan bijaksana. Jangan sampai, karena tidak memiliki modal yang cukup, membuat kekayaan alam itu jatuh ke tangan bangsa lain. Karena itu, pemerintah dituntut ekstra hati-hati, sebelum menentukan pihak-pihak mana yang akan diberi izin pengelolaan sumber daya alam tersebut. 

Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua MPR RI Dr (H.C) Oesman Sapta,  saat membuka acara press Gathering wartawan kordinatoriat parlemen. Acara tersebuterlangsung di Hotel Grand Mahaka Pontianak Kalimantan Barat, pada Jumat (23/10) malam. Acara press gatheringnya sendiri akan berlangsung hingga Minggu (25/10). 

Karena itu Oso meminta wartawan untuk senantiasa mencermati dan turut mengawasi proses pembangunan di daerah. Ini perlu dilakukan semata-mata untuk menghindari jatuhnya kekayaan alam Indonesia ke tangan asing. 

"Kita ini sangat kaya, dan sudah selayaknya masyarakat menikmati kesejahteraannya. Inilah yang diinginkan oleh empat pilar, yaitu meningkatnya kesejahteraan bangsa Indonesia", kata Oso menambahkan. 

Ke depan Oso berharap hubungan MPR dengan para wartawan akan semakin harmonis. Caranya adalah silaturrahmi antara wartawan dengan MPR juga harus terus menerus dibina. Salah satunya melalui acara press gathering. 

Harapan serupa dikemukakan Kepala Biro Humas MPR RI Ma'ruf Cahyono. Acara press gathering yang akan dilaksnakan hingga Minggu (25/10) kata Ma'ruf bertujuan untuk  menjalin silaturrahmi dengan wartawan. Dan menjembatani kepentingan tugas MPR dalam melaksanakan sosialisasi empat pilar. Sehingga diharapkan  empat pilar bisa sampai dimasyarakat hingga tahap aktualisasi