image

Pagelaran Wayang Kulit Adalah Salah Satu Acara Pemersatu Bangsa

Minggu, 23 April 2017 00:05 WIB

AEK KANOPAN merupakan daerah pemekaran dari kabupaten Labuhanbatu yang ditetapkan oleh UU No. 23 Tahun 2008 pada 24 Juni 2008 resmi menjadi ibu kota kabupaten Labuhanbatu Utara, letaknya berjarak sekitar 219 km dari kota Medan. Sebagai penghubung antarkota banyak dilalui oleh angkutan besar seperti bus antarlintas Sumatera. Pengguna jalan ini harus hati-hati dan waspada karena lalu lintas yang menggunakan jalan negara itu mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi.     

Untuk merespon aspirasi dari masyarakat, MPR melaksanakan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan salah satu metode yaitu mengadakan pagelaran seni budaya Wayang Kulit dan pertunjukan Wayang Orang, serta Campur Sari. Pagelaran ini adalah cara yang efektif karena sangat digemari masyarakat. Oleh karena itu tepat sekali metode ini digunakan untuk mensosialisasikan makna dan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat.

Untuk itulah meski jaraknya jauh dari ibu kota provinsi, tidak menyurutkan anggota MPR Drs. H. Rambe Kamarul Zaman M,Sc., MM. (Pimpinan Fraksi Partai Golkar) melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika), dan membuka secara resmi Pagelaran Wayang Kulit dengan dalang Ki Giman dari Medan yang menampilkan lakon “Satrio Piningit”, berlokasi di lapangan Wonosari II Aek Kanopan, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, pada Sabtu, 22 April 2017.

Hadir pada acara tersebut Ketua DPRD Kabupaten Labuhanbatu Utara, Drs. H. Ali Tambunan, Kepala Bagian Pengelola Data dan Sistem Informasi Setjen. MPR RI Andrianto, Camat Kualuh Hulu, John Feri, Danramil, Kapolsek dan para Kepala Desa serta disaksikan oleh tokoh budaya dan ratusan masyarakat Labura yang berbondong-bondong mendatangi lapangan kebanggaan warga kota Aek Kanopan ini.

Sekretariat Jenderal MPR RI sebagai Panitia Pelaksana Pegelaran Wayang Kulit dalam laporannya yang disampaikan oleh Andrianto menyatakan bahwa acara yang diselenggarakan oleh Sekretariat MPR RI ini adalah dalam rangka Reaktualisasi dan Internalisasi pemahaman terhadap Empat Pilar MPR RI kepada masyarakat, dan MPR sudah melaksanakan berbagai macam cara seperti ToT, LCC, Diskusi, Seminar dihampir seluruh daerah sebagai metode sosialisasi, melalui pentas seni budaya daerah ini adalah salah satu bentuk apresiasi MPR RI dalam upaya melestarikan warisan budaya tradisional, khususnya seni budaya Wayang Kulit yang telah menjadi kekayaan intelektual bangsa Indonesia..

Sementara Ketua DPRD Kabupaten Labuhanbatu Utara, Drs. H. Ali Tambunan dalam sambutannya mengatakan bahwa seni budaya wayang kulit adalah salah satu acara pemersatu bangsa, karena wayang ini adalah seni budaya etnis Jawa yang diadakan ditanah Batak tapi masyarakat Labuhanbatu Utara sangat antusias menyaksikannya acara ini serta mengucapkan terimakasih kepada MPR RI yang bersedia mengadakan Pegelaran Wayang Kulit di Labuhanbatu Utara. 

Ali Tambunan berharap agar kegiatan ini dapat dilaksanakan rutin dan berkesinambungan untuk mengangkat kearifan lokal agar tetap terpelihara untuk menjadi pemersatu bangsa, ujar Ali.

Drs. H. Rambe Kamarul Zaman M,Sc., MM.mewakili Pimpinan MPR RI dalam sambutannya mengatakan pelaksanaan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI melalui Pagelaran Wayang Kulit di pulau Sumatera pada tahun 2017 merupakan kegiatan yang pertama serta dilaksanakan di Labuhanbatu Utara ini. Sosialiasi ini dilaksanakan MPR di seluruh tanah air melalui seni budaya ini mengandung kearifan lokal, dan menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kabupaten Labuhanbatu Utara bersedia menjadi tempat pelaksanakan sosialisasi Empat Pilar MPR RI melalui Pegelaran Wayang Kulit ini, ujarnya.

Rambe berharap agar para generasi bangsa untuk dapat bergotong royong melestarikan seni budaya yang kita miliki untuk memperkuat Empat Pilar MPR RI, Hal itu merupakan penjabaran dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang pada akhirnya kesemuanya itu menjadi landasan kita untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, Dengan adanya acara ini Rambe berharap agar masyarakat terhibur dan mengikuti serta menteladani pesan-pesan yang disampaikan dalang Ki Giman dalam pagelaran wayang kulit dengan lakon “Satrio Piningit” ini, untuk menjaga serta menguatkan keutuhan NKRI menutup sambutanya.– JAS