image

Satwa Mempunyai Hak Hidup Sejahtera

Kamis, 29 Januari 2015 15:10 WIB

Ketua MPR ingin sengketa di KBS selesai. Satwa mempunyai hak hidup sejahtera seperti di habitat asli. 

Konflik pengelolaan Kebun Binatang Surabaya (KBS) sepertinya belum menemukan titik penyelesaian. Masalah masih menggelayuti taman satwa yang dibangun sejak tahun 1916 itu. Untuk menemukan kata akhir dari masalah yang ada, Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) menemui Ketua MPR, Zulkifli Hasan.

Organisasi yang saat ini dipimpin oleh Rahmat Shah mengadukan masalah pada Zulkifli selain menginginkan agar MPR ikut menjadi penengah, juga ia pernah menjadi Menteri Kehutanan. Kementerian yang langsung mengurus masalah satwa dan habitatnya. Saat konflik KBS meruncing, Zulkifli pernah menjadi penengah di antara pihak-pihak yang bersengketa.

Dalam kesempatan itu, Rahmat mengungkapkan banyak kebun binatang di Indonesia yang nasibnya sangat mengenaskan. “Ada yang tutup,” ujarnya. Menurutnya mengelola kebun binatang tidak hanya menyediakan fasilitas namun juga pentingnya sumber daya manusia yang mengerti dan memahami satwa. “Mengelola kebun binatang itu perlu sikap kasih sayang dan kepedulian pada satwa,” ujarnya.

Meluasnya berita banyaknya satwa mati di KBS, di mana berita itu sampai keluar negeri, membuat citra bangsa Indonesia menjadi jelek di dunia internasional. “Bangsa Indonesia disebut bangsa yang barbar, kasar, dan tak peduli pada satwa,” ungkap mantan anggota DPD dari Sumatera Utara itu. Hal demikian berimbas batalnya kunjungan puluhan wisatawan asing ke Indonesia.

Saat diterima Zulkifli di ruang kerjanya, Lantai 9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, 29 Januari 2014, di mana Rahmat didampingi oleh Sesjen PKBSI, Tony Sumampau, Rahmat mengharap agar MPR mengundang semua pihak yang bersengketa di KBS. Bila masalah itu selesai, maka penderitaan yang mendera satwa di KBS akan usai sehingga penghuni menjadi terurus. “Kami ingin setiap kabupaten dan kota memiliki kebun binatang,” Rahmat mengharap.

Menanggapi keinginan tersebut, Zulkifli mengatakan akan menghubungi semua pihak yang terlibat sengketa di KBS. Dengan mempertemukan semua pihak, diharap masalah yang telah lama mendera akan bisa diurai hingga dituntaskan.

Zulkifli ingin dalam mengelola kebun binatang perlu dilakukan sikap animal wallfare, di mana kesejahteraan satwa mulai dari kandang hingga makanan perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh sesuai standar. “Sesuai standar internasional sehingga satwa bisa hidup seperti di habitat asli,” ujarnya. “Jangan sampai satwa hidup dalam keadaan diborgol,” tambahnya.

Ditegaskan pemerintah dan atau pengelola kebun binatang diharuskan mengelola kebun binatang sesuai standar hidup satwa. “Harus memenuhi kesejahteraan satwa,” paparnya. AW