image

Taushiyah Kebangsaan Ketua MPR Di Milad Ke-104 Muhammadiyah

Selasa, 29 November 2016 18:15 WIB

Lampung Timur - Ketua MPR RI Zulkifi Hasan memberikan Taushiyah Kebangsaan di hadapan ribuan kader, anggota dan simpatisan Muhammadiyah serta masyarakat umum se-Lampung Timur dalam rangka memperingati Milad ke-107H/104M Muhammadiyah, di lapangan Sukadana, Kabupaten Lampung Timur, Selasa (29/11/2016).

Gelar acara Milad yang bertema 'Membangun Karakter Indonesia Berkemajuan' ini juga dihadir Bupati dan Wakil Bupati Lampung Timur, Forkompimda Pemkab Lampung Timur, serta Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lampung Timur.

Dalam Taushiyahnya, Zulkifli Hasan mengupas tentang berbagai persoalan bangsa yang kini sedang hangat menjadi bahan pembicaraan sekaligus mengkhawatirkan yakni kasus penistaan agama yang berdampak munculnya aksi demo dengan ribuan massa.

Dalam perjalanan kasus tersebut, banyak sekali pendapat, wacana yang malah membuat persoalan awal menjadi bias dan makin meluas tak terkendali menyenyuh-nyentuh sentimen agama dan ras serta perdebatan dan konflik beda pendapat yang sangat tajam di antara umat Islam sendiri.

Menurut Zulkifli, masalahnya sebenarnya sangat sederhana, ada seseorang namanya Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok yang menista agama dan sudah diproses dan ditetapkan menjadi tersangka penista agama oleh Polri.  Secara hukum harus segera diadili tanpa pandang bulu hanya itu.

"Masalah itu bukan soal suku, bukan soal kebencian kepada agama lain. Saya sampaikan juga kepada saudara sebangsa yang beda agama bahwa tolong kegelisahan dan kemarahan umat Islam dipahami dan dibantu. Sebab, kitab suci kami dinistakan.  Kemarahan itu adalah bentuk spontanitas melakukan aksi demo besar-besaran menuntut keadilan.  Jadi bukan karena sentimen suku dan agama," katanya.

Diungkapkan Zulkifli Hasan, kemarin ada pertemuan antara MUI, Polri, dan panitia penggerak aksi demo kasus penistaan agama.  Mereka bertemu bersilaturahmi dan berdialog untuk mencari pemecahan solusi permasalahan agar tidak berlarut-larut.  Sebab, jika dibiarkan dan antar pihak yang berseberangan pendapat sama-sama keras maka akan pecah bentrok.

"Kita bersyukur terjadi pertemuan itu yang kemudian terjadi kesepakatan bahwa aksi demo yang akan aksi 212 nanti  adalah aksi super damai bahkan Polri akan membantu peserta aksi semaksimal mungkin itu sungguh kabar yang sangat menyejukkan," ujarnya.

Diungkapkan Zulkifli, dirinya secara diam-diam sering melakukan silaturahmi datang  datang ke berbagai kalangan antara lain ke MUI, ke Presiden, ke Kapolri, ke tokoh nasional seperti Megawati dan lainnya.  Dalam pertemuan silaturahmi tersebut, Zukilfi berdiskusi agar para tokoh nasional segera menyeselesaikan permasalahan Indonesia ini dengan cara Indonesia. 

"Kita selesaikan dengan nilai-nilai luhur ke Indonesiaan kita yakni dengan silaturahim dan berdialog. Sebab, orang kalau marah ada persoalan begitu jumpa dan berdialog masalah 10, Insya Allah 5 selesai. Kalau sudah jumpa marahnya hilang setelah itu tinggal dicari penyelesaiannya," tandasnya.