image

Wakil Ketua MPR: Nelayan Harus Diberdayakan Dari Segi Ilmu Dan Teknologi

Selasa, 21 Maret 2017 12:50 WIB

Saat melakukan Sosialisasi 4 Pilar kepada ratusan siswa Sekolah Usaha Perikanan Menengah Negeri (SUPMN) Pontianak, di Kubu Raya, Kalimantan Barat, 21 Maret 2017, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta mengatakan dirinya sudah puluhan kali melakukan sosialisasi namun kali ini pertama kali di SUPMN. "SUPMN bangkit!" teriak Oesman Sapta. "Bangkit!" sahut serempak dari ratusan peserta sosialisasi.

Dalam kesempatan itu Oesman Sapta menuturkan masyarakat Kalimantan Barat adalah masyarakat yang sabar. Kesabaran inilah yang akan mengakibatkan masyarakat mendapat rejeki yang melimpah. "Rejeki kita terdapat di laut," ujarnya. Lebih lanjut dikatakan, kekayaan bangsa ini terbesar di dunia berasal dari laut. 

Untuk itu Oesman Sapta membenarkan bila generasi muda sekolah di SUPMN. "Supaya ikan-ikan di laut Indonesia tidak dicuri," ujarnya. Pencurian ikan terjadi menurutnya karena bangsa ini tak ada yang mau menjadi nelayan. "Juga dikarenakan nelayan kita teknologinya usang," paparnya.

Dikatakan, menjadi kewajiban kementerian terkait untuk menyediakan teknologi yang canggih bagi nelayan Indonesia. "Tak mungkin nelayan ke tengah laut yang luas hanya memancing," ujarnya. "Di laut yang luas tentu butuh peralatan yang canggih," tambahnya.

Untuk itulah siswa SUPMN dikatakan Oesman Sapta sebagai harapan bangsa. "Masa depan kita ada di laut," ujarnya.

Menurutnya orang di laut itu baik. Nelayan bila melihat ada kapal tenggelam, ia langsung menolong. Namun diakui nelayan ke laut belum tentu dapat ikan. Ini bisa terjadi karena ikan berpindah-pindah dan nelayan belum bisa mendeteksi pergerakan ikan. Sementara nelayan asing mampu mendeteksi pergerakan ikan. "Nelayan kita tertinggal dengan nelayan asing," ujarnya. Untuk itu Oesman Sapta mendorong siswa SUPMN untuk menciptakan alat pendeteksian ikan. 

Dalam sosialisasi tersebut Oesman Sapta memuji masyarakat Kalimantan Barat yang terbuka. Di provinsi ini ada beragam suku dan agama. "Wilayah ini menerima berbagai suku bangsa," ujarnya. Bagi Oesman Sapta, kita tak lagi bicara asal usul dan latar belakang. "Kita bicara kesatuan anak bangsa yang dibungkus 4 Pilar MPR," ujarnya.